Site icon Kantor Berita Kalimantan

Debat Pilgub Kalsel, Acil Odah Sentil Soal Stunting Dijawab Lugas Muhidin Ia Tidak Dilibatkan

KBK.NEWS BANJARMASIN KALSEL – Debat perdana Paslon Gubernur Kalsel nomor urut 1 Muhidin-Hasnuryadi, dan nomor urut 2 Raudatul Jannah-Akhmad Rozanie Himawan lebih hidup ketika menyentil soal penanganan penurunan stunting, Kamis (24/10/2024).

Debat Pasangan Calon (Paslon) yang menghadirkan Paslon nomor urut 1 Muhidin – Hasnuryadi Versus Paslon nomor urut 2 Raudhatul Jannah (Acil Odah) – Akhmad Rozanie cukup panas. Hal tersebut nampak terlihat saat membahas penanganan tingginya angka stunting di Kalsel.

Pertanyaan Calon Gubernur Kalsel nomor urut 2 Acil Odah kepada Calon Gubernur Kalsel Muhidin tentang stunting dijawab lugas oleh Muhidin dan justru berbalik menjadi kritik terhadap Acil Odah yang saat itu masih menjadi Ketua Tim Penggerak PKK Kalsel.

“Apa saja yang Bapak lakukan dan sejauh mana hasilnya terhadap permasalahan stunting di Kalimantan Selatan,” tanya Acil Odah kepada Muhidin.

Pertanyaan yang dilontarkan Acil Odah itu dijawab dengan santai oleh Muhidin yang didampingi Calon Wakil Gubernur Kalsel Hasnuryadi Sulaiman.

Menurut Muhidin, meski ia sebagai Wakil Gubernur Kalsel dan diberi kewenangan oleh Gubernur Kalsel H Sahbirin Noor untuk penanganan percepatan penurunan stunting di Kalsel, namun tidak ada anggaran atau dana untuk tindak lanjut di lapangan. Bahkan menurut Muhidin ia tidak banyak dilibatkan, tetapi yang dilibatkan Ketua Tim Penggerak PKK, yakni Acil Odah yang kini menjadi Calon Gubernur Kalsel.

“Kami diberikan wewenang untuk sosialisasi dan dananya tidak ada. Seharusnya ada dana dan gubernur tang menganggarkan, tapi selama ini kita tidak ada diberikan kesempatan turun ke lapangan,” jelas Muhidin.

Selanjutnya beber Muhidin, yang turun ke lapangan adalah Ibu Ketua Tim Penggerak PKK Kalsel (Hj Raudhatul Jannah atau Acil Odah) tanpa mengajak dirinya sebagai Wakil Gubernur.

“Memang ibu yang selalu turun sendiri tanpa mengajak wakil gubernur. Sebenarnya kita sudah sosialisasi ke kabupaten – kabupaten, hingga angka stunting turun di bawah 20 persen,” imbuh Muhidin.

Pada bagian akhir Muhidin juga memberikan apresiasi kepada Acil Odah yang telah berhasil menurunkan stunting dan mendapat penghargaan nasional. Namun, Muhidin menyayangkan dirinya tidak dilibatkan secara langsung dalam penanganan stunting di Kalsel.

Exit mobile version