Calon Gunernur Kalsel Denny Indrayana menegaskan, deklarasi kemenangan di tengah proses penghitugan Pilgub Kalsel dengan selisih suara sangat tipis adalah manipulatif, Rabu (16/12/2020).
Calon Gubernur Kalsel Nomor 2 Denny Indrayana mengkritisi klaim kemenangan dari tim pasangan Paslon nomor urut 1. Menurut Denny, klaim kemenangan di tengah masih bergulirnya proses penghitungan suara dengan beda sangat tipis dan tidak mendidik masyarakat.
“Itu sama saja mengambil langkah-langka politik yang manipulatif, karena tidak bisa dengan selisih yang sedemikian kecil, siapapun tahu selisih suara yang sangat -sangat kecil berujung di Mahkamah Konstitusi. Jadi putusan akhir bukan di KPU Kalimantan Selatan, tapi putusan akhir di Mahkamah Konstitusi,” jelasnya dalam konferensi pers kemarin di Banjarbaru, Selasa (15/12/2020).
Menurut Prof Denny Indrayana dengan selisih tipis seperti ini pada Pilgub Kalsel 5 tahun yang lalu ada paslon yang kemudian menerima tawaran tertentu, dan akhirnya tidak maju ke MK.
“Kalau 5 tahun lalu ada negosiasi dibelakang panggung, dibalik layar,” ucapnya.
Denny Indrayana menduga klaim dan deklarasi kemenangan dari tim paslon lainnya adalah upaya keras menggiring opini publik ke arah yang salah, bahwa merekalah yang menang.
“Tetapi dengan data yang berubah- berubah, dan selisih sedemikian kecil saya ingin sampaikan kepada khalayak sebagai pertanggungjawaban pendidikan politik dan keilmiahan,kelogisan kita dalam berpolitik, penentunya putusan Mahkamah Konstitusi. Dan untuk itu berarti kita harus punya kesabaran menunggu sampai Bulan Maret,” tegasnya.