Site icon Kantor Berita Kalimantan

Denny Indrayana Diserang Dengan Kasus Lama

Denny Indrayana Diserang Buzzer

Denny Indrayana Diserang Buzzer

Denny Indrayana Diserang Buzzer Dengan Kasus Lama, Namun Dukungan Terhadap Mantan Wamenkum HAM ini semakin kuat #SaveDennyCagubKalselBerhijrah, Jumat (7/8/2020).

Pasca mengantongi dukungan Partai Gerindra dan Demokrat, Pasangan Bakal Calon Gubernur Kalsel Denny Indrayana- Difriadi, terus terus banjir dukungan publik. Kebangaan bahwa akhirnya pasangan yang berkomitmen melakukan politik bersih di Pilgub Kalsel ini, diwujudkan munculnya berbagai gerakan publik.

Hal ini disampaikan, Jurkani dari Tim Ikhlas Denny Indrayana di Banjarbaru. Menurut Jurkani, tagar tersebut muncul setelah Denny Indrayana diserang dengan kasus lama yang menuduhnya terlibat kasus korupsi semasa menjabat Wamenkum HAM di Era Presiden SBY.

“Besarnya dukungan atas Haji Denny-Difriadi yang mengusung tagline Hijrah Gasan Banua ini, karena masyarakat menginginkan adanya perubahan lebih baik di Kalsel. Baik terkait tata kelola pemerintahan, ekonomi, lingkungan, maupun sosial budaya,” tegasnya.

#SaveDennyCagubKalselBerhijrah kata Jurkani, adalah bentuk dukungan dan sekaligus menjawab aksi para buzzer yang mentweet soal kasus lama Haji Denny.

“Publik pun akhirnya sadar, bahwa kasus itu hanyalah rekayasa, termasuk juga Buzzer dari akun-akun bayaran tidak bertanggungjawab. Untuk itulah, netizen pun berusaha memberikan dukungan dengan mentweet kalimat-kalimat dukungan dengan menggunakan tagar #SaveDennyCagubKalselBerhijrah,” cetus, Jurkani.

Berikut ini contoh akun yang tweetnya mendukung Denny Indrayana:

akun @bukan_jojo misalnya, dia menulis “jangan sampai yang benar dipenjara, saya yakin Denny Indrayana tidak melakukan korupsi #SaveDennyCagubKalselBerhijrah.”

Lalu akun @yugdding yang mentweet “padahal fitnah itu lebih kejam daripada pembunuhan, tapi masih ada aja orang yang memfitnah seperti kasus pak Haji Denny yang dibilang terlibat korupsi

#SaveDennyCagubKalselBerhijrah.”
Akun @adialvandy_ tak kalah tegas dengan menulis “buat kalian yang kemaren berani tebar berita hoax untuk Haji Denny, semoga segera sadar yaa kalian. Biar idupnya tenang di dunia dan akherat. #SaveDennyCagubKalselBerhijrah.

Haji Denny sebelumnya juga mengatakan, kasus yang dimunculkan lagi saat ini sebenarnya kasus lama. Penyidik pun tampaknya juga sulit meneruskan kasus itu sendiri karena memang tidak ada tindak pidananya, mengingat tidak ditemukan kerugian negara dan tidak ada suap.

Kata Denny, sewaktu awal-awal mencuat pada tahun 2015, gelombang dukungan kepada Haji Denny juga meluas. Mereka ketika itu menganggap Bareskrim melakukan upaya kriminalisasi kebijakan untuk memperbaiki pelayanan paspor dari manual menjadi online yang anti calo.

Dukungan itu datang dari berbagai pihak, di antaranya Prof. Mahfud MD, Prof. Syafii Maarif, Prof. Jimly Asshiddiqie, Prof Saldi Isra, Refly Harun, dan komunitas WNI di Australia. Dukungan bahkan dari lembaga-lembaga antikorupsi yang biasanya galak turut mengadvokasi kriminalisasi Haji Denny. Misalnya, seperti ICW, Pukat UGM, PSHK, termasuk kampus UGM dan Melbourne University sendiri.

Sebagai pengingat, waktu itu tidak hanya Haji Denny sebagai pegiat antikorupsi yang dikriminalisasi, tetapi juga Komisioner KPK Abraham Samad dan Bambang Widjojanto, Penyidik KPK Novel Baswedan, Komisioner Komisi Yudisial Suparman Marzuki serta Taufiqurrahman Syahuri.

Exit mobile version