Jelang PSU Pilgub Kalsel 2020, Calon Gubernur Kalsel Denny Indrayana Ingatkan Bawaslu Untuk Tidak Memberhangus dan Mengganggu Sosialisasi Anti Politik Uang, dan Ajak Masyarakat Untuk Antisipasi Kecurangan, Minggu (30/5/2021).
Calon Gubernur Kalsel Nomor Urut 02, Denny Indrayana gelar jumpa pers untuk menyikapi konstelasi politik jelang Pemungutan Suara Ulang (PSU) yang tinggal menghitung hari. Salah satu fokusnya mengenai masif pengrusakan dan pencopotan spanduk tolak politik uang (money politics).
Pada jumpa pers di kediamannya di Kota Banjarbaru ini, Denny Indrayana meminta Bawaslu Kalsel untuk bekerja profesional. Salah satunya dengan tidak bertindak kontraproduktif dengan ikut memberangus spanduk sosialisasi anti politik uang di PSU Pilgub Kalsel. Hal tersebut terpantau dengan adanya rapat koordinasi Bawaslu Kalsel beberapa hari lalu yang berencana menertibkan spanduk anti politik uang.
Menurut Pakar Hukum Tata Negara ini, pihaknya menghormati kewenangan Bawaslu Kalsel untuk pengawasan, tetapi menolak langkah langkah Bawaslu yang akan memberangus spanduk sosialisasi anti politik uang dan curang.
“Kami tegaskan, bahwa H2D di lapangan tidak memasang alat peraga yang melanggar aturan dan hukum. Kami justru membantu sosialisasi anti politik uang dengan mengampanyekan ‘Ambil Duitnya Jangan Cucuk Orangnya’. Itu juga dikutip darj ceramah Ust Abdus Somad terkait pentingnya memilih pemimpin yang berih dan amanah,” tegasnya, Minggu (30/5/2021).
Sikap tegas menolak politik uang tersebut, ungkap Haji Denny, seharusnya menjadi komitmen Bawaslu Kalsel. Sebagaimana langkah sama dilakukan PPTK yang menyatakan, bahwa kalau bersih kenapa risih.
“Spanduk menolak politik uang malah menguatkan prinsip Pilkada bersih. Itu bukan kampanye kepada salah satu paslon, tetapi kepada semua paslon,” tandas ya.
Hal lain, beber Wamenkumham di era SBY ini, yakni terkait masifnya pelintiran statemennya yang dibuat seakan mendiskreditkan ulama dengan menolak politik uang.
“Bagi kami sulit dipahami, karena yang diperjuangkan H2D justru untuk melaksanakan apa yang diajarkan oleh para guru, ulama dan habaib yang sama sama kita muliakan,” terangnya.
Pada kesempatan ini, Haji Denny Indrayana mengajak masyarakat mengawasi pelaksanaan PSU agar tidak terjadi Kecurangan. Selain itu juga mendorong agar penyelenggara pemilu tetap menjaga netralitas.
“Kami melihat potensi ini (Kecurangan), maka pada pelaksanaan PSU tanggal 9 Juni nanti, kami akan menguatkan penjagaan dengan mendirikan posko agar tidak terjadi kecurangan,” ucapnya.
Calon Gubernur (Cagub) Kalsel Nomor Urut 02 ini juga menyatakan, bahwa pihaknya menyiapkan banyak tim dan satgas yang akan hadir di TPS. Haji Denny juga mengajak seluruh masyarakat yang punya hak pilih tetap hadir mencoblos di TPS, meski tak dapat undangan. Dengan hadir dan turut mengawasi jalannya pemungutan suara, maka diharapkan bisa membantu menjadi saksi apabila terjadi dugaan kecurangan di TPS.
“H2D mendorong masyarakat untuk terlibat lakukan pengawasan, menjaga dan mencermati daftar pemilih, baik tambahan yang berpotensi adanya kecurangan. Terakhir, kami berharap PSU ke depan berjalan demokratis, aman dan lancar,” pungkas Denny Indrayana.