Menutup Hari Menjelang PSU Pilgub Kalsel 2020 , K.H Said Aqil Sirajd dan Guru Ramli Perkuat Tradisi Ahlusunnah Wal Jama’ah dan ke-NU-an Bersama Haji Denny Indrayana, Senin (7/6/2021).
Haji Denny sebagai penantang dalam Pilgub Kalsel 2020 memiliki cara tersendiri dalam menutup hari-hari menjelang dilaksanakannya PSU. Profesor hukum kelahiran Kotabaru ini memilih bersilaturahmi dengan para petinggi Pengurus Besar Nahdlatul Ulama untuk mencari pencerahan seputar ke-NU-an dan ahlusunnah wal jamaah. (Selasa, 1/6/2021)
Banyak yang tidak mengetahui bahwa Haji Denny berasal dari keluarga nahdliyin yang cukup kental. Abah mertua Haji Denny pernah menjadi pengurus NU Pekalongan, yakni H. Machmud Masykur. Sementara Ibu mertua merupakan mantan ketua Muslimat NU Pekalongan, Hj. Fatriyah. Kakak iparnya juga merupakan tokoh pembaharu dan pengurus NU Yogyakarta, M. Jadul Maula. Latar belakang tersebut membawa Haji Denny rindu dengan suasana ke-NU-an beserta tradisi ahlusunnah wal jamaah yang selama ini menjadi kesehariannya.
Kerinduan tersebut diisi dengan kunjungan silaturahmi Haji Denny ke tempat kediaman Prof. Dr. KH. Said Aqil Siradj, M.A, Ketua Umum PBNU.
“Silaturahmi dengan K.H Said Aqil Siradj, kami membicarakan banyak hal termasuk kondisi negara. Senang sekali mendapat banyak pencerahan ke-NU-an dan ahlusunnah wal jamaah dari Kiai Said. Beliau juga titip NU di Kalimantan Selatan.” Terang Haji Denny.
Setelah berkunjung ke tempat KH. Said Aqil Siradj, Haji Denny juga menyempatkan diri bersilaturahmi ke kantor PBNU dan bertemu dengan Sekretaris Jenderal PBNU, Helmy Faisal Zaini. Haji Denny juga mendapat tausiyah ke-NU-an dan ahlusunnah wal jamaah dari Sekjen PBNU.
Upaya Haji Denny mengisi kerinduannya akan NU dan ahlusunnah wal jamaah juga dilakukan ketika kembali ke Kalimantan Selatan. Haji Denny berkunjung ke kediaman Rois Syuriah PWNU Kalimantan Selatan, KH. Muhammad Ramli (Guru Ramli), di Amuntai. (Rabu, 2/6/2021)
Pertemuan berjalan sangat khidmat, selain mendoakan Haji Denny, Guru Ramli juga menitipkan pesan agar adil dan amanah ketika menjadi pemimpin. Beliau juga meminta agar memperhatikan kesejahteraan para guru, khususnya yang mengajar di pondok pesantren.
“Guru Ramli meminta untuk memperhatikan kesejahteraan dan pengembangan SDM guru, termasuk pesantren. Kebetulan hal tersebut memang masuk dalam pemikiran kami seperti program beasiswa santri dan pengajar ke Hadramaut, Yaman, dan tempat-tempat akademis-religius lainnya.” Ungkap Haji Denny.
Haji Denny menjelaskan bahwa NU dan ahlusunnah wal jamaah merupakan pilar tegaknya pendidikan agama Islam yang komprehensif di Indonesia. Terkhusus di Kalimantan Selatan, para pemimpin daerah ke depan perlu untuk melakukan kembali apa yang sebelumnya dilakukan oleh kepala daerah terdahulu perihal ke-NU-an.
Sebelumnya, seperti yang sudah dilakukan oleh Gubernur terdahulu, Gubernur Muhamad Said menyediakan aset tanah untuk pengembangan Nahdlatul Ulama, H. Rudy Arifin dengan membantu Gedung Dakwah, Gedung Kampus Universitas UNU, dan Gedung Pusat Bisnis PWNU Kalsel.
“Ke depan, perhatian terhadap ke-NU-an harus ditingkatkan demi mendongkrak pendidikan agama Islam bagi ummat. Karena dengan pendidikan agama, adab, akhlak, dan ke ahlusunnah wal jamaah -an, kita dapat membangun peradaban Kalsel yang maju dan sejahtera.” Tutup Haji Denny.