KBK.News, MARTAPURA – Desa Awang Bangkal Barat menggelar kegiatan peletakan batu pertama pembangunan masjid bersama Kasdam VI Mulawarman Brigjen TNI Ari Aryanto, Kamis (9/1/2025).
Kegiatan peletakan batu pertama tersebut, juga dihadiri oleh Bupati Banjar yang diwakili oleh Asisten I Ikhwansyah, Dandim 1006 Banjar Letkol Zulkifer Sembiring, dan tamu undangan lainnya.
“Untuk luasan lahan kurang lebih satu hektar, sedangkan untuk ukuran bangunan 30×40 meter, dan kira-kira mampu menampung sekitar 1.500 jemaah,” ujar Pembakal Desa Awang Bangkal Barat, Pajrul Rifani, Kamis (9/1/2025) siang.
Bahkan, lanjut Pajrul, dirinya menggunakan dana pribadi untuk membangun masjid tersebut, namun juga mempersilahkan kepada masyarakat yang mau membantu.
“Insyaallah menggunakan dana pribadi, tapi kita tidak menutup siapapun yang mau menyumbang silahkan tapi intinya kita tidak meminta,” bebernya.
Pajrul juga membeberkan bahwa Desa Awang Bangkal Barat yang mempunyai lebih dari 3.000 penduduk, belum mempunyai masjid.
“Oleh karena itu, dengan ini kami berpikir mau membangun mesjid, dan kebetulan pas momen bulan Rajab,” sebut Pajrul.
Ia menambahkan bahwa lahan kurang lebih satu hektar yang akan dibangun masjid tersebut adalah lahan milik Desa Awang Bangkal Barat.
“Selain untuk ibadah, rencananya kami juga akan menjadikan tempat disini wisata religi yang nyaman untuk dikunjungi masyarakat,” tuturnya.
Sementara itu, Kasdam VI Mulawarman Brigjen TNI Ari Aryanto, mengapresiasi apa yang dilakukan oleh Desa Awang Bangkal Barat yang membangun masjid di tengah lingkungan bebatuan.
“Tentunya masjid disini nanti berasa di Madinah dan Memkah karena dikelilingi batu,” ucap Brigjen TNI Ari Aryanto.
Dengan dibangun nya masjid di Desa Awang Bangkal Barat, lanjut Ari Aryanto, ia berharap masjid tersebut bisa bermanfaat untuk masyarakat banyak baik untun beribadah ataupun musyawarah.
“Disisi lain, saya banyak belajar dengan Pembakal Pajrul, bagaimana beliau mengayomi semua masyarakat, dan menyejahterakan anak buah.
“Karena kesejahteraan itu bukan hanya harus materi, perhatian juga salah satu kesejahteraan, saya lihat disini perhatian Desa terhadap warga nya sangat luar biasa,” tuturnya.
Sementara, Yoga Hidayat selaku perancang bangunan masjid mengatakan bahwa masjid ini dirancang minimalis modern.
“Mesjidnya dirancang dengan desain timur tengah minimalis modern, biar dari sisi desain itu bertahan hingga 20 tahun dan ketika 20 tahun yang akan datang ada orang datang desain nya masih modern, atau tidak ketinggalan zaman,” beber Yoga.
“Kalau pekerjaan lancar, sekitar 12 sampai 16 bulan akan selesai,” pungkasnya.