Patroli Pencegahan Politik Uang, Satgas Nahdlatul Ulama Diduga diancam dengan senjata tajam (Sajam) berupa parang dan difitnah oleh oknum terduga pelaku politik uang, Sabtu (5/6/2021).
Banjarmasin (4/6/2021), Antusiasme masyarakat dalam menciptakan pemungutan suara ulang (PSU) Pilgub Kalsel 2020 yang bermartabat patut diapresiasi. Hal ini disampaikan Amrullah, Wakil Koordinator Satgas Pencegahan Money Politic Nahdlatul Ulama (NU) Banjarmasin.
Menurutnya, berbagai elemen warga turun langsung ke jalan untuk melakukan patroli pencegahan praktik politik uang atau serangan fajar yang biasa terjadi menjelang hari pemungutan suara.
Nahdlatul Ulama, Kata Amrullah, merupakan organisasi umat Islam terbesar di Indonesia, juga turut meramaikan giat patroli pencegahan praktik politik uang. Namun, patroli tersebut tidak selalu berjalan mulus.
“Baru-baru ini, tim dari Nahdlatul Ulama Kalimantan Selatan diancam dengan senjata tajam oleh orang yang terciduk dan diduga akan melakukan praktik politik uang,“ jelasnya, Sabtu (5/4/2021).
Kronologis kejadian
Amrullah kemudian menceritakan kronologis kejadian, ketika Satgas NU menerima laporan masyarakat, bahwa ada seorang yang telah selesai membagi uang untuk memilih Pasangan Calon (Paslon) tertentu di RT 02, Kelurahan Pekauman. Rencananya, akan berlanjut di RT 06, kelurahan yang sama.
Namun, rencana tersebut digagalkan oleh Satgas NU yang menyaksikan oknum penumpang Mobil Xenia DA 1947 BK memasukkan kembali tas yang diduga berisi uang serangan fajar. Bahkan, oknum tersebut mengacungkan senjata tajam (Sajam) berupa parang. Hal ini menandakan ancaman bagi Satgas NU yang berani mendekat atau melarang aksinya.
Setelah terciduk, mobil oknum tersebut melaju cepat menyisir jalan kota dan masuk menyembunyikan diri di RSUD Ansari Saleh. Beberapa saat kemudian, mobil keluar dan menuju perempatan Jalan S Parman dan Jalan Tarakan, lalu ke Jalan RE Martadinata. Lalu, Satgas NU kembali mengikuti hingga berada persis di belakang Mobil Xenia saat di lampu lalu lintas perempatan.
“Saking paniknya, oknum politik uang memundurkan laju mobil hingga menabrak bumper mobil yang kami ditumpangi. Selanjutnya, Mobil Xenia yang sering teridentifikasi mencabut spanduk anti politik uang ini, menginjak gas dan mengarah masuk ke Markas Polda Kalsel,” tegasnya.
Selanjutnya, oknum terduga pelaku politik uang melaporkan aksi kejar-kejaran di atas ke Polda Kalsel, lalu dilimpahkan ke Kepolisian Resort Kota Banjarmasin (Polresta Banjarmasin). Sabtu, dini hari (5/6/2021 ), baik pihak Satgas NU maupun oknum tersebutbdiperiksa oleh Penyidik Polresta Banjarmasin.
Satgas Anti Politik Uang NU Kalsel Diancam Dan Difitnah
“Oknum tersebut menuding Satgas NU telah melakukan pengancaman. Padahal, justru sebaliknya, sebab berdasarkan keterangan saksi mata oknum yang mengancam dengan saham, dan buktinya ditemukan senjata didalam mobil oknum ini dan diduga untuk mengancam pihak-pihak yang mencegah politik uang di Banjarmasin Selatan.
“Kasus ini sudah dilimpahkan dan ditindaklanjuti oleh Polresta Banjarmasin, yang bersangkutan diproses akibat membawa senjata tajam ilegal dan mengancam banyak orang. Banyak saksi yang melihat kejadian tersebut,” tuturnya. Amrullah.
Menurut Amrullah, kasus ini ibarat senjata makan tuan, sebab, kasus bukan lagi pengancaman, namun beralih menjadi kasus penggunaan senjata tajam yang tidak sesuai dengan peruntukan dan mengarah kepada oknum terduga pelaku politik uang. Fitnah ini sengaja dilayangkan guna menurunkan kepercayaan masyarakat dalam upaya penindakan dan pencegahan politik uang oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab.
“Langkah kami untuk mencegah politik uang justru dibalas dengan fitnah keji para oknum. Banyak fakta dipelintir, sehingga tudingan-tudingan buruk mengarah kepada kami. Kami tegaskan, upaya menihilkan politik uang adalah bagian dari cita-cita demokrasi, serta ini jihad politik untuk melahirkan pemimpin yang amanah bagi Banua,” pungkas Amrullah.