Site icon Kantor Berita Kalimantan

Diduga tersengat listrik PLN Keluarga Korban di Sungai Tabuk Pasrah

Sahlan, orang tua salim, korban yang diduga tersengat listrik di Desa Paku Alam, Kecamatan Sungai Tabuk.

KBK.News, MARTAPURA – Sahlan, orang tua dari almarhum Salim (20) warga Desa Lok Baintan, yang meninggal dunia diduga akibat tersentrum tali kabel milik PLN yang menjuntai rendah di Desa Paku Alam, Kecamatan Sungai Tabuk, Kabupaten Banjar mendapat santunan 2,8 juta Rupiah dari pihak PLN, Jumat (15/3/2024).

Pembakal Desa Lok Baintan, Bawaihi, mengatakan bahwa pihak keluarga telah ada menerima santunan, namun bukan langsung dari perusahaan, melainkan dari individu pegawai yang bekerja di PLN di Kecamatan Sungai Tabuk.

“Untuk nilai santunan untuk keluarga korban itu bisa terbilang masih rendah, yakni ada 2.840.000 Rupiah, itu pun hasil dari bekumpulan (patungan) dari para karyawan,” ujar Pembakal Lok Baintan, Bawaihi.

Bahkan, lanjut Bawaihi, ada pihak keluarga korban yang ingin meminta ganti rugi lebih dari nominal tersebut dengan melaporkan pihak PLN ke aparat penegak hukum.

“Namun orang tua korban tidak ingin memperpanjang permasalahan tersebut dengan menganggap itu sudah takdir anaknya,” jelasnya.

Sementara itu, orang tua korban, Sahlan, menyampaikan dirinya tidak menuduh pihak manapun atas kematian anaknya yang sampai saat ini masih belum diketahui penyebab sebenarnya.

Ia menuturkan, anaknya sebelum kejadian ingin membayar listrik di desa seberang (Paku Alam), dengan menggunakan perahu kecil (jukung) pada sore hari. Saat malam hari, Sahlan mengira anaknya pergi ke tempat teman nya karena masih tidak pulang kerumah.

“Saya merasa khilaf, tidak kepikiran untuk mencari anak saya pada waktu itu. Apalagi malam itu cuacanya hujan, lalu menjelang pagi ada yang memberi tahu bahwa ada jukung yang kondisinya mau karam diseberang, lalu berdebarlah hati saya,” ucap Sahlan.

Setelah itu, Sahlan pun langsung datang ke tempat jukung tersebut, dan benar ternyata itu jukung yang dipakai oleh anaknya untuk bayar rekening listrik. Lalu, saat diseberang ada yang memberitahukan bahwa ada seorang pria yang tergeletak di bawah tali kabel.

“Saya tidak menuduh siapapun, karena saya tidak tau penyebab sebenarnya kenapa anak saya meninggal, itu sudah sampai takdir janjinya, apakah benar dia tersentrum? kami tidak tahu, meskipun tergeletaknya dibawah tali kabel,” jelas Sahlan selaku ayah korban.

“Saya tidak meminta dan mengharap apapun dari PLN, kemarin ada tim dari PLN mungkin dari karyawan nya katanya patungan untuk memberikan santunan kepada kami, saya sempat menolaknya. Namun karena mereka mengatakan itu dari hasil individu mereka patungan (bukan langsung dari perusahaan), maka saya bersedia menerima nya,” lanjutnya lagi.

Untuk TKP meninggalnya almarhum Salim (20), Sahlan membeberkan warga sudah beberapa kali melaporkan juntaian kabel yang rendah tersebut, namun hingga adanya korban meninggal, belum ada penanganan dari pihak PLN.

Hingga berita ini diturunkan, belum keterangan resmi dari pihak kepolisian terkait hasil Visum korban yang diduga tersentrum tersebut.

Exit mobile version