KBK.News, MARTAPURA – Untuk melancarkan transportasi perahu kelotok para jemaah Haul ke-20 Abah Guru Sekumpul, jembatan gantung di Sungai Martapura Desa Sungai Batang Ilir, Kecamatan Martapura Barat, dilakukan pembongkaran oleh masyarakat setempat dan instansi terkait.
Hal tersebut dilakukan karena tingginya curah hujan di akhir Desember 2024 membuat volume air di sungai martapura meningkat sehingga bisa berakibat sangkutnya perahu di bawah jembatan gantung.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum Penataan Ruang dan Pertanahan (PUPRP) Kabupaten Banjar Anna Rosida Santi mengatakan bahwa pembongkaran jembatan tersebut berdasarkan kesepakatan dan permintaan masyarakat.
Namun, pada tahun 2025, jembatan tersebut rencananya akan kembali dibangun Dinas PUPRP Banjar atas arahan Bupati Banjar H Saidi Mansyur.
“Jembatan gantung tersebut rencananya akan kembali kami bangun ditempat yang sama, namun akan kami buat kontruksi bangunan yang lebih tinggi daripada sebelumnya,” ujar Anna Rosida Santi.
“Untuk mengganti konstruksi bangunannya baru bisa kita laksanakan pada 2025, dan kita sudah menyiapkan Dokumen Pelaksanaan Anggarannya (DPA). Jadi saat ini masih tahap persiapan,” lanjutnya lagi.
Untuk estimasi waktu pelaksanaan pembangunan jembatan gantung Sungai Batang Ilir, diperkirakan Anna akan memakan waktu sekitar 6 hingga 7 bulan, dengan bentang 60 meter dan lebar badan jembatan 2 meter.
“Karena kondisinya urgent dan membahayakan, pembangunan jembatan ini kita prioritaskan. Ketinggian elevasi jembatan gantung yang akan dibangun nantinya tentunya sudah kita lakukan pengukuran dari ketinggian muka air sungai tertinggi,” beber Anna.
Karena jembatan tersebut sudah dilakukan pembongkaran, masyarakat sementara waktu menggunakan jalur alternatif lainnya.