KBK.News, BANJARMASIN – Maksimalkan pelayanan kesehatan bagi jemaah malam 5 rajab, Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) buka posko kesehatan hingga arus balik selesai. Hingga pukul 2 dinihari ada 245 kasus telah ditangani di Posko UPTD Pelayanan Krisis dan Epidemi.
Plt Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Selatan, Muhamad Muslim melalui Kepala Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan, Arian Probowo mengatakan, total posko kesehatan yang dikoordinasikan dengan Tim Induk Sekumpul berjumlah 101 posko yang tersebar diberbagai titik lokasi dengan beberapa jenis fasilitas yang disiapkan yakni 23 posko rujukan dengan peralatan lengkap dengan dokter dan perawat.
78 posko kesehatan biasa dengan menyiapkan obat-obatan sederhana, 13 titik dermaga untuk evakuasi melalui jalur sungai, serta 10 depo farmasi sederhana untuk mendistribusikan obat-obatan ke posko-posko apabila kehabisan obat atau bahan medis habis pakai.
”Kami juga secara keseluruhan menyiapkan ada 14 perahu karet, 50 ambulance yang dikoordinasi dan 1 mini ICU yang ada di mushala Ar-Raudah sebagai pusat lokasi kegiatan 5 rajab atau Haul,” kata Arian di Banjarmasin, Senin (6/1/2024).
Ia menyampaikan, untuk posko utama Dinas Kesehatan Provinsi ada dua yaitu UPTD Pelayanan Krisis dan Epidemi di Dermaga Sungai Paring dan UPT BKOM di Masjid Al-Karomah yang mana pada puncak pelaksanaan haul menangani sebanyak 245 kasus untuk di UPTD Pelayanan Krisis dan Epidemi yang mengalami hipertensi, sakit magh, astenia, sakit kepala dan infeksi saluran pernafasan atas.
”Untuk kasus sendiri di UPTD Pelayanan Krisis dan Epidemi sampai pukul 2 dinihari menurut data kasus jumlah rawat jalannya 218 orang, kemudian ada 14 orang yang dirujuk ke Rs Raru Zalecha, kemudian ada yang diobservasi selama beberapa waktu dilokasi sebanyak 13 orang. Sedangkan untuk UPT BKUM masih menunggu karena data ini terus bergerak,” ucapnya.
Arian menambahkan, selain dua posko induk tersebut, Dinkes Kalsel juga membuka dua posko dilokasi warung gratis yang diinisiasi oleh Pemerintah Provinsi Kalsel di Dinas Kehutanan Kalsle dan di Dinas Perkebunan dan Peternakan Kalsel.
”Jumlah kasus di Dinas Kehutanan ada sebanyak 66 pasien, kasusnya karena dehidrasi, demam, magh dan hipertensi. Sedangkan di Dinas Peternakan dan Perkebunan, jumlah pasien sebanyak 81 orang dengan kasus terbanyak dengan sakit kepala, hipertensi dan sakit magh,” katanya.
Adapun terkait batas waktu posko-posko kesehatan yang disiapkan Dinas Kesehatan Kalsel, Arian mengungkapkan bahwa untuk dua posko induk akan dibuka hingga arus balik para jamaah selesai.
” Jadi tidak ada waktu pasti, melihat dari jemaah sepi,” ungkapnya.
Selain itu, demi memberikan pelayanan maksimal, pihaknya juga telah menyebarkan surat edaran ke Dinas Kesehatan Kabupaten Kota dan Rumah Sakit agar mengaktifkan seluruh fasilitas kesehatan tingkat pertama.
”Sehingga pada saat arus balik yang dilewati para jemaah tetap memberikan pelayanan kesehatan,” pungkasnya. (MC Kalsel)