MARTAPURA – Disdik Banjar bantah tidak memberikan perhatian dan bantuan terhadap SDN Pambantanan 2 yang sedang dilanda banjir. Hal ini merupakan respon atas tanggapan masyarakat yang belum mengetahuinya, Senin (21/11/2022).
Banjir yang terjadi di RT 09 Desa Pembantanan, Kecamatan Sungai Tabuk, Kabupaten Banjar yang membuat siswa SDN 2 Pembantanan menggunakan jukung direspon Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Banjar.
Sebelumnya telah diberitakan bahwa banjir yang merendam kawasan SDN Pembantanan 2 tersebut dikeluhkan warga setempat karena tidak ada perhatian khusus dari pemerintah terhadap banjir yang kejadiannya terus berulang setiap tahunnya.

Karena menyangkut Instansi Pendidikan, Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Banjar, Liana Penny menanggapi hal tersebut. Dirinya mengaku pihaknya sudah melakukan kegiatan rehabilitasi di sekolah tersebut pada tahun 2018 dan tahun 2020.
” Mungkin sebagian masyarakat disana belum mengetahui bahwa disekolah itu sudah dilakukan rehabilitasi pada tahun 2018 dan 2020. Kalau guru-guru disana sudah tahu,” jelas Kadisdik Banjar, Senin (21/11/2022) siang.
Liana penny memastikan, bahwa Dinas Pendidikan sudah pernah membantu beberapa sekolah terkait pra sarana di air, seperti perahu air dan kelotok.
” Kami sebelumnya sudah memberikan bantuan bagi sekolah yang memerlukan transportasi air sepanjang tahun seperti daerah Aranio dan Aluh Aluh. Namun kalau untuk insidentil (waktu tertentu) di SDN pembantanan 2 memang belum pernah, kalau ingin silahkan ajukan proposal ke Disdik,” jelasnya.
Pada kesempatan ini, Liana Penny berpesan kepada orang tua dan guru agar selalu memperhatikan anak-anak saat kondisi air sedang naik.
” Kami juga menghimbau kepada guru dan murid agar lebih berhati-hati saat menggunakan jukung dan mengutamakan keselamatan,” pungkasnya.