Ditreskrimum Polda Kalsel Ungkap 2 Kasus Pembunuhan Menonjol, 1 Korban Kepala Dipenggal
KBK.News, BANJARBARU – Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Kalimantan Selatan berhasil mengungkap dua kasus pembunuhan menonjol yang mengguncang publik. Dua peristiwa tragis ini terjadi di Kabupaten Hulu Sungai Selatan (HSS) dan Kabupaten Banjar, dengan salah satu kasus menghebohkan warga karena korban ditemukan tanpa kepala.
Kasus di Hulu Sungai Selatan
Kasus pertama terjadi pada 30 April 2025 di Desa Ulang, Kecamatan Loksado, Kabupaten HSS.
Korban berinisial KR tewas setelah terlibat perkelahian dengan sekelompok pelaku berinisial DS, AR, JN, dan FH.
Saat itu, KR melintas di desa tersebut dan dianggap orang asing.
Pelaku DS dan AR kemudian menghentikan korban untuk menanyakan identitasnya.
Ketegangan meningkat ketika DS melihat KR membawa senjata tajam jenis pisau di pinggangnya.
DS mengambil pisau tersebut, namun KR juga merampas parang milik DS sehingga keributan tidak terhindarkan.
Keributan makin memanas setelah JN dan FH datang membantu DS dan AR. Penganiayaan pun terjadi hingga mengakibatkan KR meninggal dunia di tempat. Atas perbuatannya, para pelaku dijerat dengan Pasal 351 dan/atau Pasal 338 KUHP.
Kasus Kepala Dipenggal di Banjar
Kasus kedua yang tak kalah sadis terjadi pada 16 Juli 2025 di Desa Paramasan, Kabupaten Banjar. Seorang ibu rumah tangga berinisial FT membunuh suaminya, DI, dengan cara memenggal kepala korban. Perkelahian maut itu dipicu kemarahan FT setelah anaknya dibuang ke sungai oleh sang suami.
Dalam aksinya, FT dibantu oleh kakaknya, PH. Peristiwa bermula ketika PH melihat FT dipukul DI hingga terjatuh. FT kemudian melawan dengan mengambil parang dan membacok suaminya.
Melihat DI tersungkur, PH ikut menyerang dengan parang hingga menggorok leher korban sampai putus. Kepala korban kemudian dibuang sejauh 7 meter dari tubuhnya karena pelaku takut korban “hidup kembali” jika kepalanya tidak dipisahkan.
Pengejaran Pelaku
Direktur Reskrimum Polda Kalsel, Kombes Pol Frido Situmorang, didampingi Kabid Humas Kombes Pol Adam Erwindi, menjelaskan bahwa dalam kasus di HSS, pihaknya telah mengamankan satu tersangka, FH. Sementara tiga pelaku lainnya, DS, AR, dan JN, masih dalam pengejaran.
“Pengejaran terus dilakukan. Mereka berpindah-pindah dan bersembunyi di dalam hutan,” tegas Frido, Jumat (25/7/2025).
Data Kasus Sepanjang 2025
Selain dua kasus ini, Ditreskrimum Polda Kalsel juga mencatat keberhasilan pengungkapan kasus pembunuhan lainnya sepanjang 2025, yaitu 4 kasus di Banjarmasin, 3 kasus di Kabupaten Banjar, 2 kasus di Barito Kuala, 1 kasus di Kabupaten Tapin, 1 kasus di HSS, 1 kasus di Balangan, 4 kasus di Tabalong, 1 kasus di Tanah Laut, dan 2 kasus di Tanah Bumbu.
Frido mengimbau masyarakat agar tidak membawa senjata tajam yang tidak sesuai peruntukan dan menghindari konsumsi minuman keras, karena kerap menjadi pemicu kejahatan.
“Jangan terlibat dalam minuman keras karena sangat berdampak negatif pada lingkungan masyarakat dan keluarga. Kami juga berharap para orang tua lebih mengawasi pergaulan anak-anak mereka,” pungkasnya.