
KBK.News, MARTAPURA – Proyek pemasangan High Pressure Laminated (HPL) di Studio Intan TV menuai sorotan. Alih-alih mempercantik ruangan, hasil pengerjaannya justru terkesan serampangan, Selasa (25/3/2025).
Salah satu dinding HPL tampak menggelembung, memperlihatkan dugaan ketidaksesuaian dalam pengerjaannya.
Proyek yang menggunakan anggaran Rp198,9 juta ini merupakan bagian dari renovasi yang dilakukan oleh Dinas Komunikasi, Informatika, Statistik, dan Persandian (DKISP) Kabupaten Banjar pada tahun 2024.
Namun, besarnya anggaran tak menjamin kualitas yang memuaskan. Sejumlah kejanggalan terlihat jelas di lapangan, termasuk stop kontak dan Miniature Circuit Breaker (MCB) yang tidak dipasang sesuai standar studio televisi.
Tak hanya itu, kabel-kabel dibiarkan menjuntai, semakin mempertegas kesan pengerjaan yang asal-asalan. Bahkan, ditemukan celah menganga di bagian atas HPL berukuran 10 x 4 meter, yang tampak tak presisi dengan plafon ruangan.
Celah ini dibiarkan terbuka tanpa penutup tambahan, semakin menambah kesan pengerjaan yang tidak maksimal.
Indikasi lain dari kualitas pengerjaan yang dipertanyakan adalah kondisi HPL yang sudah mulai menggelembung. Ini menandakan bahwa lapisan HPL mulai terlepas, yang bisa menjadi indikasi penggunaan material di bawah standar.
Anggaran proyek ini sendiri mencapai Rp397,8 juta, yang terbagi dalam dua paket pengadaan: renovasi Studio Intan TV dan Command Center. Proyek ini tercatat dalam Sistem Informasi Rencana Umum Pengadaan (SIRUP), dengan masing-masing paket bernilai Rp198,9 juta.
Menanggapi kondisi tersebut, Sekretaris DKISP Kabupaten Banjar, Faisal, membenarkan bahwa proyek tersebut merupakan milik instansinya.
“Ada dua item, masing-masing nilainya sebesar Rp198.900.000 dan untuk totalnya sebesar Rp397.800.000. Kita kerjakan itu di Studio Intan TV yang masuk dalam satu kesatuan dengan Media Center (MC) dan satunya lagi di Command Center (CC),” beber Faisal.
Faisal juga menegaskan bahwa proyek yang dikerjakan oleh penyedia telah sesuai kontrak.
“Kalau volume pengerjaannya tidak salah seluas 102 meter persegi,” pungkasnya.
Sebagai informasi, HPL seharusnya berfungsi sebagai pelapis furnitur agar lebih estetik dan rapi. Namun, alih-alih mempercantik, kondisi Studio Intan TV justru jauh dari kesan profesional dan rapi.
disclaimer : KARENA PERUBAHAN WEBSITE KBK.NEWS, BERITA INI SEMPAT HILANG DAN DIUPLOAD ULANG TANPA MENGUBAH ISI BERITA