Kantor Berita Kalimantan

DPRD Banjar Disarankan Buka Kantor Di Luar Daerah

DPRD Banjar Disarankan Membuka Kantor Di luar Daerah, Karena Diduga Lebih Sering Kunker dan Berada Di Luar Daerah, Rabu (18/11/2020).

Kunjungan Kerja (Kunker) DPRD Banjar yang dalam 1 bulan diduga mencapai 8 kali perjalanan menuai kritik dari sebagian masyarakat. Hal ini terpantau dengan sangat jarangnya terlihat wakil rakyat ini berada di Gedung DPRD Banjar di Martapura.

Suasana Ruang Komisi DPRD Banjar Sering Kosong (Foto : Istemewa)
Suasana Ruang Komisi DPRD Banjar Sering Kosong (Foto : Istemewa)

Ketika hal ini dikonfirmasi kepada Ketua DPRD Banjar, Muhammad Rofiqi, ia mengatakan, tidak benar ada 8 kali kunker, namun tidak menyebutkan jumlah yang sebenarnya.

“Jangan sampai ini menjadi fitnah, yang benar kurang dari itu. Kalau saya hanya 3 kali dalam 1 bulan,” tegas Rofiqi, Rabu (18/11/2020).

Ketika ditanya wartawan untuk perjalanan dinas atau kunker di Bulan
Nopember, politisi muda Partai Gerindra ini mengaku belum tahu jumlah kunker anggota DPRD Banjar.

“Itu yang membahasnya kemarin Pak Riza ( Muhammad Rizani, Wakil Ketua DPRD Banjar dari Fraksi Nasdem – Red), jadi beliau yang lebih tahu. Kalau mencari saya, maka ada saja di kantor, Senin, Selasa, dan Rabu saya ada,” ujar Muhammad Rofiqi.

Kritik terhadap kinerja Anggota DPRD Banjar sebelumnya juga dilontarkan aktivis Pemantau Kinerja Aparatur Pemerintahan dan  Parlemen Kalsel, Aliansyah. Ia mengkritik kinerja Banggar DPRD Banjar yang terkesan hanya melakukan formalitas ketika membahas terkait anggaran dengan pihak eksekutif.

Aliansyah juga mengkritik tentang anggota DPRD Banjar yang sering tidak hadir rapat, bahkan rapat pada paripurna, tetapi giliran kunker keluar daerah tidak pernah absen.

“Ruang kerja mereka seringkali kosong, dan hasil pengamatan kita mereka lebih sering di luar daerah untuk mencari uang perjalanan dinas atau SPPD. Kalau begitu terus, nanti kita ajak masyarakat menyegel kantor mereka dan biar mereka berkantor di luar daerah saja, yang selama ini tidak jelas juga manfaat perjalanan dinas mereka, tapi pemborosan anggaran pasti,” pungkas Aliansyah.

Aktivis Tuding Rapat Banggar DPRD Banjar Hanya Formalitas

 

 

Exit mobile version