KBK.News, PELAIHARI–Upaya keras yang dilakukan tim SAR Gabungan dibantu masyarakat melakukan pencarian dua santri Pondok Pesantren Miftahul Ulum yang dilaporkan hilang terseret ombak saat berwisata di Pantai Jorong, Kecamatan Jorong, Kabupaten Tanah Laut, Kalimantan Selatan, pada Minggu (22/12/2024) bersama rombongan mereka membuahkan hasil
Setelah delapan jam dilakukan pencarian kedua korban, Maulana (15) dan Radit (13),ditemukan tewas pada Senin (23/12/2024).
Kepala Kantor Basarnas Banjarmasin, I Putu Sudayana, menjelaskan bahwa pencarian dilakukan selama delapan jam sebelum korban pertama ditemukan. “Pada pukul 01.18 Wita, Tim Search and Rescue (SAR) gabungan berhasil menemukan 1 orang korban atas nama Maulana dalam keadaan meninggal,” ujar Sudayana kepada wartawan.
Setelah penemuan Maulana, tim SAR memperluas area pencarian hingga tengah malam dan menemukan korban kedua, Radit, pada pukul 07.10 Wita. “Korban Radit ditemukan sekitar 200 meter dari posisi awal berenang.
Dengan ditemukannya dua orang korban, operasi SAR dihentikan,” jelas Sudayana.
Kepada masyarakat, pihaknya mengimbau agar selalu berhati-hati saat berwisata ke pantai, terutama dalam kondisi cuaca yang kurang mendukung. “Dalam cuaca yang seperti ini, kami harapkan kepada para pengunjung tempat wisata untuk dapat mengikuti arahan dari pihak pengelola wisata untuk menghindari hal-hal yang tidak kita inginkan,” pungkasnya.
Seperti diketahui dua santri Pondok Pesantren Miftahul Ulum tenggelam saat berenang di pantai Borneo Jorong, Kabupaten Tanah Laut.
Diduga kedua korban berenang agak jauh ketengah, dimana kondisi gelombang cukup besar dan kemudian teseret arus dan kemudian hilang.
Saat ini cuaca buruk berupa hujan deras dan angin kencang terus melanda wilayah Kalimantan Selatan.
Penulis/ Editor: Iyus
(Berbagai sumber)