Site icon Kantor Berita Kalimantan

Edukasi Bahaya Covid-19 Melalui Peer Educator

Sepuluh Orang Mahasiswa Prodi Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran Universitas Lambung Mangkurat (ULM) Bentuk Peer Educator Untuk Edukasi Masyarakat Terhadap Upaya Pencegahan Covid-19 Secara Daring (Online), Senin (14/9/2020).

Kemarin dalam sebuah pertemuan virtual 10 orang mahasiswa ULM tersebut telah sepakat membentuk Peer Educator. Tujuan pembentukan Peer Educator ini adalah sebagai salah bentuk pengabdian mahasiswa Program Studi (Prodi) Kesehatan Masyarakat ULM, Minggu (13/9/2020)

Pembentukan Peer Educator yang di inisiasi Dosen Departemen KIA Kespro PSKM FK ULM, yakni Meitria Syahadatina Noor, Andini Octaviana Putri dan Fakhriyah.

“Pembentukan peer educator remaja bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat terhadap covid-19 dan upaya pencegahan yang harus dilakukan,” ujar Meitria, Minggu (13/9/2020).

Menurutnya, dengan menjadi relawan peer educator, maka mahasiswa harus dapat membuat dan mengupload informasi mengenai Covid-19 ke media sosial. Selain itu relawan Peer Educator yang terbentuk ini harus mengikuti rangkaian kegiatan pelatihan dan diskusi secara daring sebelum menyampaikan informasi kepada masyarakat.

Kemudian, Koordinator Peer Educator, Andini dalam dialog virtual ini menyampaikan, bahwa 10 anggota Peer Educator akan membuat 10 grup WhatsApp dengan jumlah anggota maksimal setiap grup 113 orang. Didalam grup inilah nantinya 10 orang mahasiswa yang menjadi anggota Peer Educator menyampaikan penyuluhan tentang Covid-19 secara daring.

“Peer educator yang terpilih akan memberikan informasi tentang covid-19 dan pencegahannya yang diunggah secara bertahap ke dalam grup WhatsApp tersebut,” ujar Andini.

Tak hanya menyampaikan informasi tetang Covid-19, kata Andini, tetapi mereka tersebut juga mengevaluasi pengetahuan, sikap dan perilaku sasaran yang menjadi peserta pada grup WhatsApp.

“Pembentukan Peer Educator tujuannya untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat terhadap bahaya Covid-19, sehingga akan terjadi perubahan perilaku untuk mengantisipasinya,” pungkas Andini.

Exit mobile version