KBK.News, MARTAPURA – Ikon Ruang Terbuka Hijau (RTH) Cahaya Bumi Selamat (CBS) Martapura, Air Mancur Berlian, kini bak aset yang terlupakan. Sejak kepemimpinan Bupati Banjar H. Saidi Mansyur dan Wakil Bupati Said Idrus Al Habsyie, fasilitas ini seolah tak lagi mendapat perhatian, padahal sempat menjadi kebanggaan warga, Kamis (6/3/2025).
Kondisi terkini air mancur yang diresmikan pada awal 2019, di masa kepemimpinan H. Khalilurrahman sebagai Bupati dan H. Saidi Mansyur sebagai Wakil Bupati periode 2016–2021, kini memprihatinkan.

Ironisnya, padahal air mancur ini mempunyai biaya pemeliaharaan sebesar Rp.100 juta per tahun sejak diresmikan pada tahun 2019 yang lalu.
Tumpukan sampah, lumut yang menebal, serta infrastruktur yang rusak menjadi pemandangan sehari-hari. Tak beroperasi dalam waktu lama, air mancur ini semakin terbengkalai.
Dibangun dengan anggaran Rp1,6 miliar oleh Bidang Ciptakarya Dinas Pekerjaan Umum Penataan Ruang dan Pertanahan (PUPRP) Kabupaten Banjar, Air Mancur Berlian sejatinya telah beberapa kali diperbaiki menggunakan anggaran pemeliharaan.
Sayangnya, upaya tersebut tak memberikan dampak signifikan, karena air mancur hanya mampu beroperasi selama sepekan sebelum kembali bermasalah.
Menanggapi kondisi ini, Kepala Dinas PUPRP Kabupaten Banjar, Anna Rosida Santi, melalui Kepala Bidang Ciptakarya, Iwan Junaidi, menyatakan bahwa tahun ini pihaknya telah merencanakan revitalisasi terhadap Air Mancur Berlian.
“Memang akan dilakukan perbaikan dengan konsep yang berbeda. Saat ini kita masih menunggu realisasi anggarannya, mudah-mudahan dananya masih ada tidak terdampak efisiensi,” ujarnya pada Selasa (4/3/2025).
Iwan Junaidi menambahkan, alokasi anggaran pemeliharaan sebesar Rp100 juta per tahun masih jauh dari cukup, mengingat kerusakan sudah merambah ke struktur bangunan.
“Tapi kita masih belum dapat mengestimasikan berapa besar anggaran yang dibutuhkan untuk melakukan revitalisasi Air Mancur Berlian, ditambah kita masih belum melakukan survei ke lokasi. Karena itu Detail Engineering Design (DED) pun masih belum ada,” jelasnya.
Lebih lanjut, ia menegaskan bahwa desain ulang Air Mancur Berlian bertujuan untuk meningkatkan daya tahan agar tidak mudah rusak di masa mendatang.
“Tentunya biaya pemeliharaan pun lebih minim dibandingkan dengan yang sekarang. Jika revitalisasi telah dapat direalisasikan, selanjutnya aset bangunan Air Mancur Berlian akan kita serahkan ke Dinas Perumahan Rakyat, Kawasan Permukiman dan Lingkungan Hidup (DPRKPLH) Kabupaten Banjar,” pungkasnya.