Kantor Berita Kalimantan

Faktor Ekonomi Dominasi Penyebab Tingginya Angka Perceraian di Kabupaten Banjar

Foto ilustrasi perceraian. (Foto : Fixabay)

MARTAPURA – Tercatat, sejak Januari Tahun 2021 hingga Maret 2023, faktor ekonomi menjadi penyebab terbanyak dalam kasus perceraian pasangan suami istri (Pasutri), di Kabupaten Banjar.

Hal tersebut disampaikan oleh Ketua Pengadilan Agama (PA) Martapura, M Radhia Wardana, melalui Panitera Luthfia Subekti, Senin (3/4/2023) siang, saat ditemui di Kantor PA Martapura.

IMG_20230403_145114
Panitera Pengadilan Agama Martapura, Luthfia Subekti. (Foto : Rizal).

Luthfia Subekti mengatakan, faktor pertengkaran terus menerus yang dipicu dari permasalahan ekonomi menjadi penyebab perceraian terbanyak di PA Martapura.

” Hampir semua kasus berasal dari masalah ekonomi, dari masalah ekonomi munculah rasa tidak bertanggung jawab antara suami terhadap keluarga nya,” ujar Luthfia.

Faktor meninggalkan salah satu pihak dan faktor kekerasan dalam rumah tangga (KDRT), menjadi faktor penyebab perceraian terbanyak berikutnya setelah masalah ekonomi.

” Dari rekapitulasi dari Pengadilan Agama, setiap tahun nya (2021 – Maret 2023) jenis perceraian Cerai Gugat dari pihak istri, lebih banyak dibandingkan dengan Cerai Talak dari pihak suami,” jelasnya.

Sejak Januari Tahun 2021, hingga Maret Tahun 2023, tercatat ada sebanyak 1.966 kasus perceraian yang tercatat di rekapitulasi Pengadilan Agama Martapura.

” Tahun 2021, ada sebanyak 947 kasus perceraian, 2022 ada 822 kasus, dan 2023 (Januari-Maret) ada sebanyak 197 kasus perceraian,” sebutnya.

Dari 1.966 kasus perceraian tersebut, berikut rekapitulasi faktor-faktor penyebab terjadinya perceraian sejak Januari 2021 hingga Maret 2023 :

Pertengkaran terus menerus : 1.465 kasus.

Masalah ekonomi : 219 kasus.

Meninggalkan salah satu pihak : 89 kasus.

KDRT : 54 kasus.

lain lain (zina, mabuk, madat, judi, penjara, poligami, cacat badan, kawin paksa, murtad) : 151 kasus.

Sementara itu, untuk rata-rata usia yang bercerai, (baik suami ataupun istri) tambah Luthfia, didominasi pasangan berusia 20-45 tahun

Exit mobile version