MARTAPURA – Fakultas Kedokteran Universitas Lambung Mangkurat (ULM) Banjarmasin bantu Pemkab Banjar turunkan Stunting dengan melakukan sosialisasi pencegahan pernikahan dini, Jumat (26/8/2022)
Tingginya angka stunting disebabkan oleh beberapa faktor dan salah satunya akibat pernikahan dini di kalangan remaja.
Dari pengamatan Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Kedokteran Universitas Lambung Mangkurat (ULM) Banjarmasin, hal itu juga berkelindan dengan tingginya angka pernikahan dini.
Ketua Gerakan FK Mengajar Pernikahan Dini, Muhammad Dzaky Helmy mengungkapkan, bahwa kegiatan edukasi soal stunting dan pernikahan dini bagi para remaja sangat penting diberikan.
Lokasi penyuluhan dipusatkan di SMPN 2 Aranio. Terutama, bagi para siswa dilakukan pra-test seputar pernikahan dini. Dengan metode itu, bisa diketahui seberapa seberapa besar pengetahuan para siswa terkait pernikahan dini.
Kepala Sekolah SMPN 2 Aranio, Lien Astuti Wulandari mengakui, bahwa pihaknya sangat responsif agar gerakan yang dilakukan BEM Fakultas Kedokteran ULM bermanfaat.
Apalagi, para siswa SMPN 2 Aranio juga antusias menyambut penyuluhan soal pernikahan dini. Ada 15 siswa kelas IX disuluh para mahasiswa kedokteran soal dampak pernikahan dini dan stunting.
“Awalnya memang ada 15 siswa, ternyata banyak siswa dari kelas lainnya di SMPN 2 Aranio ikut edukasi pernikahan dini. Hingga, tercatat ada 47 siswa mengikuti kegiatan ini,” kata Lien.
Dia berharap lewat edukasi itu tumbuh kesadaran dari para siswa agar bisa sedini mungkin menghindari pernikahan dini.
“Para siswa diharapkan mengetahui dampak dalam segi medis, bahwa pernikahan dini memicu stunting terhadap bayi yang dilahirkan,” pungkasnya.