Site icon Kantor Berita Kalimantan

Gara gara Salam Lestari, Edukasi Pelestarian Lingkungan di SMAN 5 Banjarmasin Dihentikan Kepsek

HASAN Zainuddin alias Paman Anum mendapatkan penghargaan sebagai tokoh inspiratif dari Walikota Banjarmasin Ibnu Sina beberapa waktu lalu (Foto Facebook Paman Anum)

KBK.News BANJARMASIN — Tensi politik yang makin memanas menyusul hitungan hari menuju pencoblosan Pilkada 2024 di Kalsel , seringkali membuat salah paham.

Simbol jari yang digunakan untuk urutan Paslon , membuat tidak bisa lagi membedakan dengan salam lain baik itu salam damai ,salam metal salam bagi aktivis lingkungan dan lainnya .

Dan itu terjadi pada Hasan Zainuddin seorang aktivis lingkungan yang sedang memberikan edukasi lingkungan di satu sekolah SMAN 5 Banjarmasin dihentikan pimpinan sekolah yang menduga Hasan Zainuddin menggiring anak didik ke politik setelah meangkat tangan dengan simbol salam hijau dan salam lestari. 

“Sediiih sediiih sekali hari ini, saat edukasi kelestarian lingkungan terhenti begitu saja karena dituduh menggiring anak didik ke politik, setelah meangkat tangan dengan simbol salam hijau dan salam lestari, kami pecinta lingkungan soal politik dari dulu tak pernah ikut2an dan selalu netral, “Kami tak ada yg menyuruh, kami tak ada yg memberi upah, kami tak minta puji kami tak minta hargai , kami bukan siapa2 dan tak ingin jadi siapa ” keluh Hasan Zainuddin , seorang aktivis lingkungan Kalsel melalui akun Facebook nya Paman Anum, Sabtu (23/11/2024).

Sontak saja postingan mantan wartawan Kantor Berita Antara itu mendapat beragam komentar dari teman Facebook nya dan dibagikan 4 kali” Siapa yang menuduh , tanya akun Johnson Marzuki, setelah itu ampihan ,(berhenti) ai lah sambungnya .

Pada postingan itu diketahui dilakukan pendidikan tentang pelestarian lingkungan di SMA 5 Banjarmasin oleh Hasan Zainuddin yang pasca purna tugasnya di Kantor Berita Antara semakin giat melakukan aktivitas penanaman pohon.

Acara yang belum selesai itu langsung diberhentikan oleh Kepsek SMA 5 , ujar Paman Anum menjawab pertanyaan siapa yang menghentikan pada kolom komentar.

“Mungkin dahulu pernah pengalaman dinas instansi nang diributakan orang bakampanye terselubung di sekolah-sekolah. Makanya Kepsek wanti-wanti ” ujar akun Rizali Hadi.

Iya am pak ai…. musimnya kampanye ga boleh menunjuk kan tangan dg kode2….di kira mendukung salah satu calon….ulun gin serba salah…kita tak bermaksud begitu tapi kelihatannya kaya itu….😭 sabar ai….resiko sebagai aktivis lingkungan…..salam hijau salam lestari….salam kangen kumpul bareng dan taman pohon lagi …..🙏” tulis akun Dee Saridewi.

” Tetap semangat…Tetap mengedukasi Paman Anum …Pian is the best …Karena tidak semua orang bisa melakukan hal yg pian lakukan …      Salam Hijau Salam Lestari.                                    👆🌳🌳🌳” tulis Hj Aliah A Gais .

Semua komentar di akun Paman Anum rata rata mendukung Peraih penghargaan sebagai tokoh inspiratif dari Walikota Banjarmasin Ibnu Sina itu.

Diketahui akun Paman Anum dalam keseharian nya rata rata memposting kegiatan penanaman pohon, edukasi pelestarian lingkungan selain aktivitas pribadi beliau di berbagai daerah Kalsel yang juga memperlihatkan aktivitas beliau di rumah rumah warga ataupun santai membaur dengan warga .

Dalam postingan tersebut Paman Anum juga mengakui ,Kepsek SMA 5 telah menemui nya dan meminta maaf.

Sementara itu pantauan di akun lain terlihat  Johnson Marzuki memposting status yang pada intinya mendukung Paman Anum dalam aktivitas nya melestarikan lingkungan.” “Kayani salam hijau, salam lestari, tu maknai hubungan dengan Tuhan arah ke atas hubungan dengan manusia dan lingkungan arah mendatar..kadada hubungannya wan politik (tidak ada hubungannua dengan politik )atau pilkada…kasihanya ai sekelas kipsik kd paham (Kasihannya sekelas kepsek tidak paham ) …tarus ja Paman Anum ai ma edukasi kanakan sekolah jaga lingkungan jangan bamunduran…..” tulis Johnson Marzuki dalam bahasa Banjar 

Seperti diketahui Paman Anum dikenal aktivis lingkungan yang banyak bersih penghargaan selain bersama komunitas dan pribadi ,termasuk penghargaan dari Kesultanan Banjar sebagai Pelestari Lingkungan.

Penulis/ Editor Iyus 

 

 

Exit mobile version