MARTAPURA – Geger! Seorang warga tewas diduga akibat ditembak dan disabet dengan parang oleh puluhan preman akibat sengketa lahan tambang batu bara di Pengaron, Kabupaten Banjar, Kalsel, Kamis (30/3/2023).
Video korban yang tewas Sabriansyah (60) bersimbah darah di kepala dengan durasi 44 detik beredar luas di sejumlah jejaring sosial. Peristiwa pengeroyokan sekaligus pembunuhan ini terjadi kawasan perkebunan karet di Desa Mangkauk, Kecamatan Pengaron, Kabupaten Banjar, Kalsel pada Hari Rabu (29/3/2023) siang.
Berdasarkan keterangan keluarga korban, bahwa Sabriansyah (60), merupakan warga Jalan Batu Nyaring, Desa Matang Batas, Kecamatan Hatungun, Kabupaten Tapin.
Dilansir dari inilahkalsel.com menurut anak korban Mahyuni (40) kasusnya akibat permasalahan lama, yakni sengketa lahan dengan perusahaan tambang batu bara di wilayah Pengaron. Menurutnya, ayahnya yang tewas terbunuh mempunyai SHM sejak tahun 2001, namun tidak pernah mendapatkan kompensasi atau ganti rugi dari perusahaan tambang batu bara.
Karena itu, beber Mahyuni, pihak keluarganya dan korban sudah beberapa kali berupaya meminta hak korban kepada perusahaan tapi selalu mendapatkan direspon oleh orang – orang yang diduga preman bayaran perusahaan. Kemudian tidak mendapat tanggapan dari pihak perusahaan tersebut, maka pihak keluarganya memblokir akses jalan angkutan batu bara yang melintas di lahan mereka.
“Dan hari ini tadi puncaknya, hari ini adalah yang kesekian kalinya kita ketemu sama tim mereka yang preman itu, mereka datang dengan 5 buah mobil dan ada sekitar 30 orang,” jelas Mahyuni seperti dilansir dari Inilahkalsel.com, Rabu (29/3/2023).
Mahyuni juga memaparkan, bahwa kedatangan puluhan orang yang diduga preman tersebut sekitar sekitar pukul 11.00 Wita. Kemudian salah seorang yang paling tua diantaranya , mencari anak korban (Mahyuni).
“Kita ini keluarga mari kita bicarakan baik-baik, bagaimana kalau pemblokiran atau penguasaan fisik lahah di buka saja,” ucap Mahyuni menirukan perkataan orang yang diduga suruhan perusahaan tambang batu bara tersebut.
Menurut Mahyuni, ia tidak berani dan tidak punya kewenangan mengambil keputusan, karena lahan itu adalah milik keluarganya. Karena itu ia menyarankan agar langsung berbicara kepada pemilik lahan (Sabriansyah).
Setelah itu para preman itu pergi ke rumah pemilik lahan dengan menggunakan sebuah mobil, sedangkan 4 mobil yang lainnya menunggu di lokasi.
Mereka pun berbicara dengan pemilik lahan dan mereka menawarkan untuk pembukaan itu hanya untuk melewatkan tronton yang berisi batu bara itu serta mengajukan penawaran dengan membayar per truk 50 ribu.
Pemilik lahan lalu bertanya pada Mahyuni dan disahuti oleh Mahyuni bahwa ia ikut saja apa yang menurutnya baik serta menurut apa kata yang tua saja.
Korban yang saat itu masih di rumah lalu menyusul ke lokasi karena mengira anaknya berada di lokasi.
Saat sampai di lokasi korban yang tidak mengetahui bahwa ada orang-orang suruhan perusahan yang 4 mobil itu disana.
Sesampai di lokasi korban langsung digandeng oleh salah satu dari puluhan orang itu, korbanpun langsung di hujani para pelaku dengan senjata tajam jenis parang.
Mendapatkan serangan secara tiba-tiba itu korban menangkis sambil mundur sekitar 50 meter.
Melihat korban yang tidak mengalami luka sama sekali membuat mereka kesal lalu salah satu dari mereka mengeluarkan senjata api dan menembak korban tepat di kepala korban sampai tembus.
Mendapat tembakan tersebut korban langsung ambruk ke tanah, melihat korban yang ambruk para pelaku berjumlah puluhan orang menggorok serta menghujami wajah korban dengan bacokan hingga korban tewas.
Melihat korban yang sudah tewas bersimbah darah para pelaku pun langsung kabur.
“Ada sekitar kurang lebih 30 orang yang mengesekusi korban dan ada 7 orang saksi yang melihat kejadian itu,” tambahnya.
Pihak keluarga korban berharap kepada pihak kepolisian agar bisa mengungkap dan menangkap para pelaku yang sudah menghilangkan nyawa korban.
“Kami berharap pihak kepolisian bekerja maksimal untuk mengungkap orang-orang yang menjadi pelakunya dan di hukum dengan seadil-adilnya dan lagi peristiwa ini terjadi dengan tiba-tiba serta mereka jelas sudah merencanakan pembunuhan itu sebab mereka sudah membawa parang dan senjata api,” tuturnya Mahyuni.
Sementara itu pihak Polres Banjar terus melakukan penyelidikan terhadap kasus dugaan pengeroyokan dan pembunuhan terhadap Sabriansyah.
Kapolres Banjar AKBP Ifan Hariyat melalui Kasi Humas AKP Suwarji mengatakan masih menyelidiki kasus pembunuhan terhadap Sabriansyah (60). Selanjutnya beredar kabar, bahwa seorang yang mengaku sebagai pelaku bernama Aya alias Yahya telah menyerahkan diri ke Polres Banjar.