Site icon Kantor Berita Kalimantan

H Syaifullah Tamliha Sosialisasi Perlindungan Perempuan dan Anak di PC NU Kabupaten Banjar

H Syaifullah Tamliha bersama dr Diauddin saat menjadi narasumber Sosialisasi Perlindungan Perempuan dan Anak.

KBK.NEWS, MARTAPURA – Anggota DPR RI H Syaifullah Tamliha bersama Dirut RSUD Ulin Dokter Diauddin, Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Dinsos P3AP2KB Kabupaten Banjar sosialisasikan perlindungan perempuan dan anak di PC NU, Senin (22/7/2024).

Masih maraknya terjadi kekerasan perempuan dan anak di Kalimantan Selatan, khusus di Kabupaten Banjar  menjadi sorotan anggota DPR RI H Syaifullah Tamliha. Untuk itu perlu mendapat perhatian semua pihak agar tidak terus berulang terjadi, sehingga diperlukan sosialisasi kepada masyarakat khususnya bagi perempuan.

Untuk sosialisasi perlindungan perempuan dan anak ini, Anggota DPR RI H Syaifullah Tamliha bekerja sama dengan PC NU Kabupaten Banjar, Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Anak, dan Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak Pengendalian Penduduk Keluarga Berencana (Dinsos P3AP2KB) Kabupaten Banjar.

Sejumlah persoalan yang menjadi akar terjadinya kekerasan terhadap perempuan dan anak dibeberkan H Syaifullah Tamliha dihadapan Muslimat dan Fatayat NU peserta sosialisasi. Misalnya, tentang bahaya dari judi online dan pinjaman online yang selanjutnya berdampak pada keharmonisan rumah tangga, hingga terjadi kekerasan terhadap perempuan dan anak.

“Banyak kasus terjadi kekerasan terhadap perempuan dan anak di Indonesia yang patut kita cegah dengan mengetahui akar permasalahannya. Sebagai salah satu contoh adalah akibat permainan judi online dan pinjaman online, karena itu perlu waspada jangan sampai keluarga kita menjadi korbannya,” jelas politisi senior Partai Persatuan Pembangunan (PPP) ini.

Kemudian Dokter Diauddin didalam pemaparannya menyampaikan banyak hal untuk mencegah terjadinya kekerasan terhadap perempuan dan anak, hingga kekerasan dalam rumah tangga (KDRT). Salah satu yang disorot Dokter Diauddin adalah kekerasan terhadap anak, yakni Bullying yang kerap terjadi, seperti di lingkungan pergaulan, hingga di sekolah.

“Banyak kasus kekerasan terhadap anak dan salah satunya kekerasan verbal, yakni anak yang kena bullying di sekolah. Kalau menemui anak yang menjadi korban bullying atau pelecehan, maka sebaiknya dia ditemani dan diberi nasehat serta motivasi yang baik agar dia tidak depresi dan berdampak negatif,” tutur Dokter Diauddin dihadapan Muslimat dan Fatayat PC NU Kabupaten Banjar.

Sementara itu Kabid PPPA Kabupaten Banjar Merilu Ripner pada pemaparannya menyampaikan tentang pentingnya korban kekerasan perempuan dan anak untuk berani bicara (Speak up). Hal tersebut Penting sekali agar korban bisa dibantu dan direhabilitasi.

“Kami di Dinsos P3AP2KB) Kabupaten Banjar siap membantu para korban kekerasan seperti KDRT, namun korban harus berani bicara untuk mengungkapkan kasus yang dialami. Kami ada UPTD PPA yang khusus menangani perlindungan terhadap perempuan dan anak dengan fasilitas yang cukup lengkap,” pungkas Merilu Ripner.

 

Exit mobile version