MARTAPURA – Harga beras dan gabah di sejumlah pasar tradisional di Kabupaten Banjar mengalami penurunan sebagai dampak banjir dan rendahnya permintaan, Minggu (19/12/2021).
Banjir yang melanda sejumlah wilayah di Kabupaten Banjar pada awal Tahun 2021 berdampak pada kualitas hasil pertanian, khususnya beras dan gabah kering.
Menurut Rahmat (47) seorang petani dan pedagang beras di pasar tradisional di Sungai Tabuk, kualitas gabah kering mengalami penurunan dan harganya menjadi lebih murah.
“Sebagian hasil panen padi para petani kualitasnya turun dan warna beras sedikit berubah. Saat ini lebih banyak para petani yang mau menjual gabah kering hasil bekas terdampak banjir awal tahun ini, akibatnya harga lebih murah,” ujar Rahmat salah seorang pedagang beras di pasar tradisional Sungai Tabuk, Kabupaten Banjar, Sabtu (18/12/2021).
Warga Desa Sungai Pinang Baru, Kecamatan Sungai Tabuk ini mengungkapkan, bahwa harga per blek gabah kering jenis siam magang hanya Rp 60 ribu. Sedangkan gabah kering jenis siam adil harganya berkisar di Rp 55 ribu per blek.
“Kalau saya menjual beras siam mayang per liter Rp 10 ribu, dan siam adil Rp 8 ribu per liter,” ucapnya.
Menurut Rahmat, kalau harga normal gabah kering siam mayang Rp 65 lebih per blek.
“Kalau tahun-tahun sebelumnha harga gabah kering jenis siam mayang bisa menjadi mencapai Rp 65 ribu bahkan Rp70 ribu per blek,” pungkasnya.