KBK.News, MARTAPURA – Dinas Koperasi, Usaha Mikro, Perindustrian dan Perdagangan (DKUMPP) Kabupaten Banjar menyebut tidak ada kelangkaan gas LPG 3 kg (gas melon), Rabu (22/5/2024).
Hal tersebut disampaikan oleh Kepala Seksi (Kasi) Pengendalian Bahan Pokok Penting (Bapokting) DKUMPP Banjar, Hj Elok Yuli Suriyanti. Ia menyampaikan stok gas 3 kg masih aman dan tidak ada kelangkaan.
“Untuk gas dari agen ke pangkalan, khususnya yang 3 kg masih aman dan tidak ada kelangkaan,” ujar Hj Elok Yuli Suriyanti.
Ia juga menyebutkan, menurut pihak Pertamina pun stok masih terpenuhi dengan aman dan lancar.
Sementara, untuk harga gas di pangkalan, lanjut Elok Yuli, saat ini masih normal, baik segi pengiriman dan distribusinya dari agen dan harga tetap di harga eceran tertinggi (HET).
Namun, ia juga mengakui bahwa pihaknya menemukan ada gas LPG 3 kg yang mahal di tengah masyarakat, khususnya di kios kios.
“Kemarin hasil Inspeksi mendadak bersama tim Satgas Polres banjar kemarin pada Jumat, 17 Mei, memang ditemukan harga yang mahal adanya dipengecer atau kios kios,” bebernya.
“Jadi kalau ada harga mahal diluaran, itu adalah harga yang diatur pedagang kios,” lanjutnya lagi.
Sementara itu, salah satu Warga Tanjung Rema, Nurul, mengaku sulit mendapatkan gas LPG 3 Kg di tempatnya. Ia juga mengeluhkan mahalnya harga gas melon yang sebelumnya Rp 27.000 menjadi Rp 38.000.
“Bahkan saya harus ke Sekumpul dulu baru dapat gas ini, selain sulit carian gas nya, harganya juga semakin mahal. Mau tidak mau saya membeli karena dirumah sangat membutuhkan gas ini,” pungkas Nurul.
Sedangkan, diberitakan sebelumnya gas bersubsidi LPG 3Kg di Kabupaten Banjar mulai langka dan harga makin melambung dari HET Rp18 ribu hingga tembus Rp 45 ribu per tabung, Minggu (19/5/2024).
Masyarakat di Kecamatan Sungai Tabuk, Kabupaten Banjar mengeluhkan kelangkaan Gas LPG 3Kg dan harganya sudah melambung tinggi dari HET Rp18 ribu.