Site icon Kantor Berita Kalimantan

Hasil Konferta AJI Balikpapan 2024 Tetapkan Erik – Niken Ketua dan Sekretaris

KBK.NEWS, BALIKPAPAN – Hasil Konferta Aji Balikpapan 2024, Erik Alfian dan Niken Dwi Sitoningrum terpilih sebagai Ketua dan Sekretaris AJI Balikpapan, Sabtu (15/6/2024).

Erik Alfian dan Niken Dwi Sitoningrum terpilih sebagai ketua dan sekretaris Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Balikpapan periode 2024-2027. Hal tersebut ditetapkan dalam Konferensi Kota (Konferta) V AJI Balikpapan yang diselenggarakan di Swiss-Belinn Hotel Balikpapan, Sabtu (15/6/2024).

Pada Konferta AJI Balikpapan ini ada. dua paslon yang bersaing dalam pemilihan tersebut, yakni Hariadi-Muhammad Mutawallie Sya’rawie (Owie) dan Erik Alfian-Niken Dwi Sitoningrum. Dari total 34 anggota pemilih, pasangan Erik-Niken unggul dengan suara 79,4 persen dan Hariadi-Owie memperoleh 20,6 persen suara.

Dalam sambutannya, Erik memberikan apresiasi terhadap mantan Ketua AJI Balikpapan Teddy Rumengan yang sudah memasang standar kode etik jurnalistik tinggi. Terutama, mengenai independensi jurnalis dan kebebasan pers.

“Sehingga dalam kepemimpinan sekarang, tugas kami meneruskan apa yang sudah dibangun oleh Teddy,” ucapnya.

Erik juga menyampaikan, AJI Balikpapan yang menaungi Balikpapan, Banjarmasin, hingga Palangkaraya bisa semakin kompak. Erik meyakini dengan kolaborasi, program-program AJI bisa terkawal dengan baik, terutama program advokasi.

“Kerja-kerja jurnalis tidak bisa sendiri, kami butuh dukungan dari AJI Indonesia dan daerah,” jelas Erik.

Pada kesempatan yang sama Niken menambahkan, tentang komitmen untuk memperkuat dan memperluas jejaring AJI Balikpapan. Salah satunya, berkolaborasi dengan berbagai pihak yang satu visi dengan AJI. Selain itu, Niken berharap AJI Balikpapan bisa menjadi ruang aman bagi semua kalangan, termasuk kaum yang dimarjinalkan.

“Secara langsung atau tidak, membentuk ruang aman adalah bagian dari profesionalisme dan menjunjung kode etik jurnalistik,” ucapnya.

Konferta AJI Balikpapan dihadir Ketua Umum AJI Indonesia Nani Afrida yang meminta AJI Balikpapan semakin aktif dalam mengawal kebebasan pers dan kebebasan bereskpresi. Ia memperkirakan kerja AJI Balikpapan akan lebih intens dan padat. Apalagi dengan adanya Ibu Kota Nusantara, banyak isu yang harus dikawal oleh AJI.

“Semoga AJI Balikpapan semakin jaya, semakin kritis, dan menunjukkan ke-AJI-annya,” tegas Nani.

AJI Balikpapan, beber Nani, harus turut mengawal berbagai isu yang menjadi perhatian dan berdampak terhadap publik.

“Beberapa hal yang harus dikawal AJI Balikpapan, di antaranya, RUU KUHP, RUU Penyiaran, RUU TNI, dan RUU Polri,” ungkap Ketum AJI ini.

Memasuki usia ke-13 tahun, Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Balikpapan akan menggelar Konferensi Kota (Konferta) V. Kegiatan ini untuk memilih Ketua dan Sekretaris baru periode 2024-2027. Konferta V AJI Balikpapan bakal digelar pekan ini, Sabtu 15 Juni 2024.

Ketua AJI Indonesia Nani Afrida rencananya turut menghadiri konferta yang berlokasi di Swiss-Belinn Hotel Balikpapan.

Ketua AJI Balikpapan Teddy Rumengan mengatakan, dalam tiga tahun terakhir, AJI Balikpapan telah berupaya mengawal Tri Panji. Yakni kemerdekaan pers, profesionalisme, dan kesejahteraan jurnalis.

“Ada banyak kasus-kasus yang mengganggu kebebasan pers. Bukan hanya di Balikpapan maupun Kalimantan Timur, tapi juga hingga Kalimantan Selatan dan Kalimantan Tengah,” katanya.

Dia menjelaskan, anggota AJI Balikpapan tersebar bukan hanya di Balikpapan atau Kalimantan Timur. Namun juga Kalimantan Selatan, Kalimantan Tengah hingga Kalimantan Utara. Salah satu peran yang dilakukan AJI Balikpapan dalam mendampingi dan advokasi rekan.

Seperti pemanggilan tiga jurnalis di Balikpapan oleh Polda Kaltim pada Mei 2022, terkait berita. “Ketika itu AJI Balikpapan protes dan kami menyatakan menolak pemanggilan jurnalis menjadi saksi. Sehingga kemudian pemanggilan itu dibatalkan kepolisian,” ujarnya.

Selain itu, keberadaan Ibu Kota Nusantara (IKN) juga menjadi perhatian AJI Balikpapan. Sebelumnya bersama AJI Samarinda dan AJI Indonesia telah memetakan potensi ancaman kekerasan terhadap pers. Kemudian AJI Balikpapan bersama komunitas pers juga menggelar aksi damai.

Ini terkait kasus kekerasan terhadap jurnalis. Di antaranya yang dialami jurnalis Tempo Nurhadi di Surabaya. “Bahkan yang terbaru AJI Balikpapan bersama IJTI Balikpapan dan PWI juga turun ke jalan menolak revisi Undang-Undang Penyiaran,” ungkapnya.

 

Exit mobile version