Haul ke -43 KH Abdul Qadir Hasan atau yang lebih dikenal dengan Guru Tuha, di kediaman beliau Jalan Masjid Agung Al-Karomah, Desa Pasayangan Utara, Martapura, Jumat (6/3/2020).
Gelaran haul kali ini merupakan yang ke-43 setelah Guru Tuha wafat pada hari Sabtu, tanggal 11 Rajab 1398 Hijriyah atau 7 Juni 1978 Masehi dan dimakamkan di kubah jalan Masjid Agung Al-Karomah Pasayangan Utara, Martapura.
Haul KH Abdul Qadir Hasan tersebut tampak hadir Bupati Banjar, H Khalilurrahman, Ketua MUI Kabupaten Banjar KH Fadhlan Asy’ari, Anggota DPR-RI Kalsel Syafullah Tamliha, Anggota DPRD Kabupaten Banjar Gusti Abdurahmandan(Antung Aman) dan para Guru Pondok Pesantren Darussalam, para habaib dan masyarakat.
Acara Haul diawali dengan pembacaan Maulidurrasul, surah Yasin, Tahlil dan doa yang dipimpin oleh Bupati Banjar H Khalilurrahman yang diikuti oleh ratusan jemaah yang terdiri dari para santri dan ratusan jamaah yang mengikuti Haul KH Abdul Qadir Hasan Ke-43, yang nampak khusyu dan khidmat.
Bupati Banjar menyampaikan bahwa KH Abdul Qadir Hasan merupakan seorang pejuang dan pendiri Organisasi Nahdatul Ulama (NU) di Kalimantan.
“Sosok KH Abdul Qadir Hasan adalah seorang pejuang juga pemimpin, dengan sejarah setelah belajar di Darussalam beliau melanjutkan pendidikannya kepada KH Hasyim Asy’ari. Jadi beliau adalah pembawa NU ke Kalimantan, dengan jasanya itu beliau KH Abdul Qadir Hasan patut kita hormati,” ucap Bupati Banjar.
Pada masanya KH Abdul Qadir Hasan merupakan salah satu pejuang yang dibuktikan oleh khadamnya di Darussalam, dan turut berjuang gerilya mempertahankan kemerdekaan.
“Beliau termasuk anggota pasukan perang gerilya guna mempertahankan kemerdekaan Indonesia,” terang salah satu buyutnya, Guru Zayadi bin Ahmad Mursyidi bin Abdul Hakim bin Abdul Qadir Hasan.
Guru Tuha diketahui terikat kuat dengan jalinan ulama Nusantara dan belajar dengan sejumlah ulama. Beliau pernah berguru pada sejumlah ulama di Banjar seperti KH Husen Qadri dalam bidang ilmu Nahwu dan Sharaf, Tuan Guru H Abdur Rahman (Guru Adu) Tunggul Irang, dan Tuan Guru H Muhammad Kasyful Anwar Al Banjari. Selain itu, Guru Tuha juga sempat mengaji ke luar pulau Kalimantan.
Diantaranya ke Tebu Ireng, Jombang, sekitar 7 tahun yang membimbing beliau adalah KH Hasyim Asy’ari pendiri NU.