KBK.News,KENDAL – Media sosial digegerkan dengan kemunculan video seorang waria yang tampil layaknya ustazah dalam sebuah acara keagamaan.

Sosok tersebut disebut sebut bernama Nyai Shuniyya Ruhama Habiballah, yang juga disebut sebagai pendiri paguyuban waria di Kendal, Jawa Tengah.

Video yang viral diunggah oleh akun Instagram @balikpapankitaa pada Rabu (28/5/2025), memperlihatkan sang waria mengenakan pakaian muslimah lengkap dan memberikan ceramah di hadapan sejumlah jemaah. Di video itu, tercantum keterangan:

Unggahan tersebut memicu gelombang reaksi keras dari warganet. Kolom komentar dipenuhi berbagai kecaman, keheranan, dan bahkan kemarahan.

Banyak netizen menyebut aksi tersebut sebagai bentuk penistaan agama dan mempermasalahkan keberadaan paguyuban yang disebut-sebut berbasis keagamaan.

Berikut beberapa komentar netizen:

akun@rafasajaaa menulis “Kami menghormati perbedaan tapi tidak PENYIMPANGAN….. wajib diberantas apapun dalihnya.”

(Komentar ini mendapat 958 likes). @maasanis_:“Coba tausiah nya membahas tentang kaum nabi luth.”(Komentar ini mendapat 926 likes)

BACA JUGA :  LPTQ Kabupaten Banjar Gelar Pelatihan Metode UMMI

Dan akun @ivandeansalim (menanggapi komentar @maasanis_) menulis “Sanggupkah mereka menjawab ‘mereka adalah kaum yang dilaknat, diazab, dan dimusnahkan.

Ayolah hidup bukan masalah kesenangan, ada pintu taubat.” (Komentar ini mendapat 25 likes)

Tak sedikit pula yang menyoroti bagaimana fenomena ini membuka diskusi lebih luas tentang batas toleransi, identitas gender, dan peran keagamaan di ruang publik.

Hingga kini, belum ada pernyataan resmi dari pihak Kemenag atau MUI Kendal terkait viralnya sosok ini.

Namun sebagian tokoh masyarakat menilai, perlu kehati-hatian dalam menyikapi fenomena semacam ini agar tidak memicu kegaduhan sosial yang lebih besar.

Fenomena ini menimbulkan pertanyaan mendasar: apakah identitas gender bisa melebur dalam struktur keagamaan formal, atau justru melanggar nilai-nilai agama yang dijunjung tinggi?