KBK.News, BANJARBARU – Derasnya hujan yang melanda hampir seluruh wilayah di Kota Banjarbaru sejak dini hari Selasa (21/1/2025) hingga pukul 12.00 Wita jelang zuhur membuat sejumlah kawasan terdampak.
Sejumlah wilayah yang menjadi langganan banjir di Ibu Kota Provinsi Kalimantan Selatan pun tergenang air dengan ketinggian yang bervariasi.
Diketahui debit air diperkirakan mulai meninggi pada menjelang pagi Selasa (21/1/2025).
Debit air paling tinggi diketahui terjadi di beberapa titik di Kecamatan Cempaka, Kota Banjarbaru.
Menurut informasi yang dihimpun oleh warga, salah satunya debit air di wilayah Lukaas, Kelurahan Sungai Tiung,
Cempaka saat ini memiliki ketinggian hampir menyentuh lutut kaki orang dewasa.“Dalam rumah calap, parak setengah lintuhut,” ujar salah satu warga yang melaporkan seperti terlihat dalam video Instagram.
Camat Cempaka, Dedi Haryadi membenarkan situasi di wilayahnya yang tergenang banjir akibat hujan dengan intensitas tinggi terjadi pagi menjelang siang.
Camat Cempaka melaporkan wilayah yang memiliki ketinggian air cukup tinggi adalah di Jalan Mistar Cokrokusumo RT 24, RW 08 Kertak Baru, Kelurahan Cempaka.
“Kalau di Kertak Baru banjirnya bisa sampai ke wilayah Basung,” ujar Dedi Haryadi saat dikonfirmasi.
Menurut Dedi, jika hujan terus menerus masih mengguyur maka banjir diperkirakan masih akan tetap merendam hingga ke wilayah Kelurahan Bangkal, Kecamatan Cempaka.“Kalau kada beampihan (hujan terus menerus, red) bisa sampai Bangkal,” sambung dia.
Tak hanya Cempaka, sejumlah rumah di Kelurahan Guntung Manggis ikut terdampak banjir akibat hujan yang menerjang Kota Banjarbaru ini.
Salah satu wilayah yang tergenang ialah RT 24 Kelurahan Guntung Manggis Kecamatan Landasan Ulin Kota Banjarbaru.
Salah satu warga di RT 24 Guntung Manggis Alfonsus mengatakan, sebagian rumah warganya sudah tergenang banjir.“Iya betul, RT 24 sebagian sudah tergenang banjir,” ujar Alfonsus.
Banjir di wilayah ini diperkirakan memiliki ketinggian menyentuh mata kaki orang dewasa. Akibatnya kejadian ini aktivitas warga menjadi terhambat.
Penulis*/ Editor : Iyus
(Berbagai Sumber)