KBK.News, BANJARMASIN – Ikatan Mahasiswa Banjarmasin (IKMABAN) menggelar dialog terbuka, dengan mengusung tema “Permasalahan Pemerintah lama, pekerjaan rumah (PR) bagi Pemerintah Baru terkait dengan sampah, di salah satu Caffe Banjarmasin.
Organisasi kepemudaan yang tergabung dalam ikatan mahasiswa Banjarmasin tersebut, menyoroti keadaan yang sering menjadi masalah setiap tahunnya di Banjarmasin.
Sebagai pemantik IKMABAN, Endani kastien mengajak masyarakat ataupun pemerintah peduli terhadap lingkungan khusus sampah organik mau non organik.
“walaupun hal sepele setiap harinya manusia pasti membuang sampah dan ini menjadi perhatian serius terhadap lingkungan,” ujar Endani, Jumat (14/2/2025) malam.
Ia juga mengatakan bahwa akibat hilirisasi sampah karna ditutupnya TPA Basirih mengakibatkan TPS-TPS yang berada di banjarmasin berhamburan seperti di area Cemara yang melebur ke jalan-jalan mengakibatkan permasalahan baru.
“Pemerintah dan masyarakat harus melakukan kolaborasi karena sampah ini memang tanggung jawab bersama,” sebutnya.
Pemerintah atau Pemangku kebijakan, lanjut Endani, kedepannya harus memenuhi infrastruktur terhadap tempat sampah seperti di gang, komplek perumahan, TPS sampai TPA yang ada untuk melakukan pemilahan hingga daur ulang sampah.
“Ini menjadi PR untuk walikota terpilih nantinya. Permasalahan sampah di banjarmasin merupakan dari tahun 2000, TPA basirih pada tahun 1997 memang eksis karna mendapatkan dana dari world bank untuk pengelolaan,” jelasnya.
Ia berharap dengan adanya dialog terbuka tersebut dapat mengajak seluruh mahasiswa Banjarmasin agar turut terlibat, bukan hanya pemerintah ataupun masyarakat karena masalah sampah tersebut merupakan masalah bersama dan dampaknya pun sangat terasa bagi semua seperi mencemari lingkungan, banjir hingga perubahan iklim.
Sementara itu, Kadiv kajian dan advokasi Muhammad Rianda, menyampaikan bahwa dalam persoalan yang terjadi sekarang harus diatasi dengan kesadaran diri terhadap lingkungan sekitar.
“Semoga organisasi kepemudaan yang ada di Banjarmasin lebih sadar dalam berbagai permasalahan yang ada, hadirnya dialog terbuka ini membuka pikiran baru hingga bertukar pikiran apa yang dicapai ketika ada masalah menentukan solusinya, dan kami diskusi ini tetap berlanjut sampai ke Pemerintahan Banjarmasin yang bakal di lantik nantinya,” tutupnya.