Site icon Kantor Berita Kalimantan

Ini Jalur Sungai Bebas Macet Menuju Haul Ke-15 Abah Guru Sekumpul

Screenshot 2020 02 28 15 06 35

Screenshot 2020 02 28 15 06 35

Jalur Sungai Martapura bebas macet dan aman bagi jamaah Haul ke-15 Abah Guru Sekumpul, tetapi jamaah tetap diminta waspada ketika melintas jembatan gantung di Desa Sungai Batang (28/2/2020).

Puluhan, bahkan ratusan kapal motor jenis klotok pada setiap Haul Abah Guru Sekumpul mengangkut jamaah yang akan mengikuti kegiatan keagamaan ini. Mereka yang memilih jalur sungai, karena bebas dari macet dan biayanya juga lebih murah.

Para jamaah yang menggunakan kapal motor ini berasal dari berbagai wilayah di Kalimantan Selatan dan Kalimantan Tengah. Terutama para jamaah yang tinggal di bantaran sungai, seperti Sungai Barito dan Sungai Kapuas.

Video Jamaah Haul Abah Guru Sekumpul Jalur Sungai

Selain menggunakan perahu motor jenis klotok, sebagian juga menggunakan perahu motor berbadan panjang atau long boat. Untuk long boat ini bisa mengangkut para jamaah sebanyak 75 orang.

Menurut Marhadi, salah seorang Relawan Haul Abah Guru Sekumpul di Desa Sungai Batang Ilir, Kecamatan Martapura Barat, para jamaah yang melintas di Sungai Martapura agar waspada. Sebab, ada jembatan gantung yang posisinya rendah dan atap perahu motor bisa tersangkut.

“Pada tahun lalu sejumlah kapal atau perahu motor terpaksa melepas atap, karena tersangkut jembatan gantung. apalagi air Sungai Martapura sedang tinggi. Untuk itu para relawan turut membantu agar para jamaah bisa melanjutkan perjalanan menuju Martapura,” jelasnya (28/2/2020).

Marhadi dan para relawan di Desa Sungai Batang Ilir menghimbau, agar para jamaah Haul ke-15 Abah Guru Sekumpul yang menggunakan jalur sungai memperhatikan keselamatan mereka di perjalanan.

“Relawan Abah Guru Sekumpul di Sungai Batang Ilir selalu siap memberikan layanan kepada jamaah yang melintas jalur sungai dan jalur darat. Kami juga menyediakan penginapan gratis bagi jamaah ini,” pungkasnya.

Exit mobile version