Denny Indrayana sampaikan alasannya membawa persoalan bakul purun ke Mahkamah Konstitusi (MK) dan ia tegaskan sangat relevan, Kamis (31/12/2020).
Sejumlah pihak banyak yang mempertanyakan tentang bakul purun yang dibawa Calon Gubernur Kalsel Denny Indrayana ke MK. Sebagian orang menyebut apa yang dibawa Denny tersebut tidak relevan lagi, karena sudah dilakukan pemeriksaan di Bawaslu Kalsel.
Terkait hal tersebut, Denny Indrayana memberikan sedikit penjelasan mengapa bakul purun mengikutinya hingga ke Mahkamah Konstitusi dan dijadikan bukti dugaan pelanggaran.
“Ulun juga mandangar ada yang manyoal dan bingung dengan bukti-bukti yang kami sampaikan, terutama bakul purun. Itu sebenarnya banyak diajar teori dan konsepnya banyak di kuliah hukum,” jelas Denny Indrayana sambil memperlihatkan buku yang ia tulis terkait sidang di MK, Kamis (31/12/2020).
Menurut Denny, didalam bukunya yang berjudul Strategi Memenangkan Sengketa Pemilu di Mahkamah Konstitusi. Menurutnya didalam bukunya tersebut dijelaskan argumentasi yang membuat bakul purun relevan untuk dibawa kehadapan 9 Hakim di MK.
“Disini dijelaskan kenapa argumentasi bakul purun, kecurangan atau argumentasi kualitatif itu relevan di bawa ke Mahkamah Konstitusi, sering disebut argumentasi TSM (Terstruktur, Sistematis dan Masif),” tegasnya.
Kemudian ia juga menyampaikan argumentasi kuantitatif, apakah Mahkamah Konstitusi menggunakan argumentasi kuantitatif atau sering disebut Mahkamah Kalkulator yang menghitung selisih saja.
“Atau juga masuk ke prinsip-prinsip pemilihan umum yang jujur dan adil,” pungkasnya.