KBK.NEWS, MARTAPURA – Kebakaran Karhutla yang terjadi di beberapa daerah seperti di Kalsel dan Kalteng seakan tanpa henti terjadi. Selain karena terjadi di lahan gambut, juga inilah penyebabnya, Kamis (28/9/2023).
Kebakaran lahan gambut adalah bencana lingkungan yang sering terjadi di berbagai belahan dunia, terutama di daerah tropis seperti Indonesia dan negara-negara sekitarnya.
Kebakaran ini memiliki dampak serius terhadap lingkungan, iklim, dan kesehatan manusia. Salah satu tantangan utama dalam mengatasi kebakaran lahan gambut adalah kesulitan dalam pemadaman.
Artikel ini akan membahas penyebab kebakaran lahan gambut dan mengapa pemadaman sulit dilakukan.
Penyebab Kebakaran Lahan Gambut
1. Pembukaan Lahan
Salah satu penyebab utama kebakaran lahan gambut adalah pembukaan lahan untuk perkebunan, pertanian, atau perindustrian. Pembukaan lahan ini sering melibatkan pembakaran lahan gambut yang kering untuk membersihkannya, yang dapat dengan mudah meluas menjadi kebakaran besar.
2. Cuaca Ekstrem
Musim kering, angin kencang, dan suhu tinggi adalah faktor cuaca ekstrem yang dapat memicu kebakaran lahan gambut. Daerah tropis rentan terhadap perubahan cuaca ekstrem, yang dapat menciptakan kondisi yang ideal untuk kebakaran.
3. Aktivitas Manusia
Aktivitas manusia seperti pembuangan sampah, pembakaran sampah ilegal, dan pelepasan asap dari aktivitas pertanian atau kehutanan dapat memicu kebakaran lahan gambut.
Kesulitan dalam Pemadaman
1. Kedalaman Gambut
Lahan gambut adalah jenis tanah yang kaya akan bahan organik dan memiliki lapisan gambut yang dalam. Ketika terbakar, gambut dapat terus terbakar di bawah permukaan tanah, sulit dijangkau oleh upaya pemadaman permukaan.
2. Perluasannya dengan Cepat
Kebakaran lahan gambut dapat dengan cepat meluas karena gambut yang terbakar melepaskan gas metana yang dapat memicu lebih banyak kebakaran. Ini membuat pemadaman menjadi tantangan yang lebih besar.
3. Keterbatasan Sumber Daya
Terkadang, keterbatasan sumber daya seperti air dan personel pemadam kebakaran dapat membuat sulit untuk mengendalikan kebakaran lahan gambut yang besar.
4. Asap dan Polusi Udara
Asap yang dihasilkan oleh kebakaran lahan gambut dapat menciptakan masalah kesehatan bagi penduduk setempat dan meningkatkan polusi udara.
5. Dampak Lingkungan
Kebakaran lahan gambut juga merusak ekosistem yang sensitif dan dapat mengeluarkan karbon dioksida ke atmosfer, berkontribusi pada perubahan iklim global.
Dalam rangka mengatasi kebakaran lahan gambut, diperlukan upaya yang terkoordinasi antara pemerintah, masyarakat, dan lembaga lingkungan. Pencegahan, deteksi dini, dan respons cepat merupakan kunci untuk mengurangi dampak buruk kebakaran lahan gambut terhadap lingkungan dan kesehatan manusia.
Penyebab Kebakaran di Lahan Gambut sulit dipadamkan
Kedalaman api dalam kebakaran lahan gambut dapat bervariasi, tetapi dalam kasus yang parah, api dapat merambah ke dalam lapisan gambut yang dalam, bahkan hingga beberapa meter di bawah permukaan tanah. Lapisan gambut yang kaya akan bahan organik ini dapat terbakar dengan sangat lambat dan menghasilkan panas yang tinggi. Itu sebabnya kebakaran lahan gambut seringkali sulit dipadamkan dan memerlukan upaya yang intensif untuk mencapai sumber api yang tersembunyi di dalam gambut yang dalam.
Penyebab alami kebakaran Karhutla
Penyebab alami terbakarnya lahan kering dapat disebabkan oleh berbagai faktor alam yang kompleks. Ilmuwan telah mengidentifikasi beberapa penyebab utama yang dapat menyebabkan kebakaran lahan kering, termasuk:
1. Petir
Petir adalah penyebab alami kebakaran yang umum terjadi di banyak wilayah di seluruh dunia. Saat petir menyambar tanah atau vegetasi kering, percikan api dapat menyebabkan kebakaran.
2. Panas dan Suhu Tinggi
Suhu tinggi dan cuaca panas dapat mengeringkan tanah dan vegetasi, menjadikannya lebih rentan terhadap kebakaran. Panas berlebihan juga dapat memicu kebakaran secara spontan dalam kondisi tertentu.
3. Angin Kencang
Angin kencang dapat membawa percikan api atau mempercepat pergerakan api, memungkinkan kebakaran untuk menyebar lebih cepat dan lebih jauh.
4. Vegetasi yang Mudah Terbakar
Tipe vegetasi yang mudah terbakar, seperti semak belukar kering, rumput kering, atau pohon yang telah mati, dapat memicu kebakaran dengan lebih mudah.
5. Curah Hujan yang Rendah
Kurangnya curah hujan dalam jangka waktu yang panjang dapat mengakibatkan keringnya tanah dan vegetasi, menciptakan kondisi yang memungkinkan kebakaran.
6. Faktor Geografis
Topografi, seperti lereng curam atau lembah yang mengarah pada penumpukan vegetasi, dapat mempengaruhi cara kebakaran menyebar.
7. Musim Kering Panjang
Hal Musim kering yang panjang dan kurangnya air tanah dapat menciptakan kondisi yang ideal untuk kebakaran.
Dalam banyak kasus, penyebab alamiah ini dapat saling berinteraksi, menciptakan kondisi yang sangat berbahaya dan rentan terhadap kebakaran lahan kering. Ilmuwan dan peneliti terus mempelajari faktor-faktor ini untuk memahami dan meramalkan potensi kebakaran dan mengembangkan strategi mitigasi yang lebih baik.
Gas Alam yang Mengalir ke Permukaan
Terkadang, gas alam bawah tanah dapat naik ke permukaan melalui celah-celah di tanah dan menciptakan api. Ini terutama terlihat dalam kebakaran hutan bawah tanah.
Gas Beracun:
Gas beracun seperti metana atau hidrogen sulfida yang dilepaskan dari tanah atau perairan yang tercemar dapat terbakar secara spontan dan menciptakan kebakaran hutan.
Artikel diambil dari berbagai sumber