KBK.NEWS, JAKARTA – Aliansi Jurnalis Independen (AJI) anugerahkan Trimurti Award kepada pejuang HAM, perempuan, dan kelompok marjinal, Damairia Pakpahan, Selasa (8/8/2023).
Maria Bernadette Damairia Pakpahan, 58 tahun, perempuan yang konsisten merawat “darah” perjuangan isu HAM, perempuan dan kaum marjinal di Indonesia ini dinilai sangat layak mendapat Trimurti Award 2023 dari AJI.
Perempuan mantan jurnalis yang akrab disapa Damai, menjadi pilihan para Dewan Juri S.K Trimurti AJI Indonesia yang diikuti tiga usulan nominator lainnya.
“Di tahun politik dibutuhkan sosok pemimpin dan aktivis perempuan yang konsisten berjuang, berkomitmen kuat merawat ‘darah’ gerakan sosial dan perempuan, menjaga independensinya terjaga dan mampu bekerja lintas generasi. Saya melihat itu ada pada Damairia Pakpahan.” jelas Theresia Iswarini-Komnas Perempuan sekaligus Ketua Dewan Juri, Kamis (03/08/2023).
Sebagai jurnalis media Sinar Harapan/Suara Pembaruan dan X-Tra (Grup Femina) di medio tahun 1990-an ini, turut mendampingi kasus konflik agraria kaum tani Kedung Ombo-Jawa Tengah yang digusur hak tanahnya oleh pemerintah untuk pembuatan waduk. Sampai sekarang ini Damai, getol menyuarakan isu pekerja perempuan yang dinilai Dewan Juri lainnya selalu hadir disetiap gerakan bersama yang menginspirasi genarasi muda.
“Tidak hanya baru-baru ini isu pekerja perempuan beserta beragam tantangan dan kendalanya menyeruak, dan di banyak kesempatan tersebut, Damairia selalu ada, bersedia dan hadir dengan sikap keberpihakan yang jelas, terus menyuarakan pembelaan, lembut mendampingi, tekun membersamai dan bergerak bersama.” ujar Iwan Misthohizzaman-Direktur INFID sekaligus anggota dewan juri.
“Damairia perempuan tangguh, konsistensi dan kesetiaannya dijalur berpihak pada mereka yang tertindas, meski ada banyak pilihan pekerjaan lain yang menghasilkan banyak uang, berbuah manis. Ia pantas dan layak menerima penghargaan SK Trimurti Award 2023.” ujar Gadrida Rosdiana Djukana-Pengurus AJI Indonesia sekaligus anggota dewan juri.
AJI memberikan S.K. Trimurti Award sejak 2008. SK Trimurti Award bagian dari menghargai pahlawan nasional dan aktivis perempuan, Soerastri Karma Trimurti. SK Trimurti, lahir di Boyolali, 11 Mei 1912. Akibat aktivitas jurnalistik yang mengobarkan semangat anti penjajahan, ia bolak-balik dijebloskan ke penjara.
Perempuan memiliki peran krusial dalam memperjuangkan demokrasi, hak asasi manusia, dan kebebasan pers di Indonesia. Namun, peran perempuan sering kali dilupakan karena narasi sejarah yang cenderung patriarkis. Penghargaan tersebut berupaya mendorong kesetaraan gender, terutama di media massa.