Site icon Kantor Berita Kalimantan

Intan Martapura Sudah Habis Dan Tersisa Perajinnya

Ketua DPRD Banjar Muhammad Rofiqi saat diwawancarai jurnalis di seusai pelantikan Ketua DPW Gekrafs Kalsel di Banjarmasin.

BANJARMASIN – Ketua DPRD Kabupaten Banjar Muhammad Rofiqi tegaskan, bahwa Intan Martapura sudah habis dan yang tertinggal para perajin intan, Sabtu (23/7/2022).

“Intan Martapura sudah habis dan intan dari Cempaka Banjarbaru hasilnya kecil dan tidak mencukupi untuk perajin intan di Martapura memenuhi industri perhiasan. Jadi yang ada sekarang adalah intan dari India dan itu kecil-kecil,” jelas Rofiqi kepada para jurnalis.

Hal tersebut disampaikan Rofiqi seusai mengikuti pelantikan Ketua DPW Gerakan Ekonomi Kreatif Nasional (Gekrafs), Andi Fitri di salah satu Hotel di Banjarmasin, Sabtu (23/12/2022) malam.

Menurut politisi Partai Gerindra ini, industri perhiasan masih menjadi salah satu andalan untuk usaha kreatif masyarakat di Kota Martapura.

“Industri kreatif dari perajin batu permata di Martapura tetap menjadi salah satu andalan di Kabupaten Banjar,” tegasnya.

Pada kesempatan ini Rofiqi juga membeberkan sejumlah alasan mengapa Intan di Martapura dan Cempaka Banjarbaru menjadi langka, bahkan habis. Hal itu ia ketahui dari orangtuanya yang merupakan pedagang intan dan referensi dari sejumlah buku.

” Contoh saja PT Galuh Cempaka yang bergerak di bidang pertambangan intan terpaksa tutup, karena merugi terus-kan,” pungkas Ketua DPRD Banjar ini.

 

Exit mobile version