KBK.News, MARTAPURA – Jalan Keramat yang menghubungkan Desa Keramat dan Desa Tungkaran kini menjadi sorotan. Di malam hari, jalan ini berubah menjadi lorong gelap yang menakutkan, apalagi setelah banjir besar beberapa waktu lalu menyebabkan kerusakan di sejumlah titik.

Kondisi ini bukan hanya mengganggu aktivitas warga, tetapi juga berpotensi membahayakan keselamatan pengguna jalan.

Kepala Bidang Kawasan Permukiman Dinas Perumahan Rakyat, Kawasan Permukiman dan Lingkungan Hidup (DPRKPLH) Kabupaten Banjar, Ali Ilyas, menyampaikan bahwa perbaikan penerangan jalan umum (PJU) memang menjadi salah satu prioritas instansinya.

Kepala Bidang (Kabid) Kawasan Permukiman DPRKPLH Banjar, Ali Ilyas.

“Salah satu tugas kami adalah menangani PJU. Tahun kemarin, kami sudah memasang lampu jalan dari Sungai Sipai sampai pertigaan Dinas Pertanian Kabupaten Banjar,” ungkapnya, Senin (29/4/2025) siang.

Namun, Ali Ilyas mengakui bahwa di sekitar jembatan dekat jalan tersebut memang terdapat lampu lama yang saat ini tidak berfungsi.

“Informasi dari tim teknis, ada lampu di dekat jembatan, tapi sepertinya sudah mati karena belum dipelihara,” tambahnya.

Yang menarik, meski lokasinya di Kecamatan Martapura yang dekat dengan pusat kota, kondisi gelap gulita di jalan ini masih luput dari perhatian.

BACA JUGA :  Kabar Hoax Ada Perbuatan Mesum Di RTH Di Kota Martapura

Untuk itu, lanjut Ali Ilyas, tim DPRKPLH Banjar melakukan survei ke lapangan dan berkoordinasi langsung dengan kepala desa setempat untuk menggali aspirasi masyarakat.

“Kami cek, apakah sudah diusulkan lewat Musrenbang (Musyawarah Perencanaan Pembangunan), sebab mereka juga bisa mengalokasikan dari ADD (Alokasi Dana Desa). Jadi kita berupaya sinergi,” ujarnya.

Ali Ilyas menegaskan, meskipun prioritas PJU diarahkan ke pusat-pusat permukiman padat, Jalan Keramat memiliki nilai strategis tersendiri.

Jalan ini menjadi penghubung antar Kecamatan Martapura Timur dan Martapura, memangkas waktu tempuh, sekaligus mengakses area penting.

“Apalagi di Tungkaran itu ada makam Abah Guru Banjar Indah, ulama besar yang banyak diziarahi. Ini bisa menjadi atensi dan prioritas pemerintah daerah, terutama bagi peziarah yang datang dari arah Sungai Tabuk,” jelasnya.

Sebagai tindak lanjut, DPRKPLH Banjar akan melakukan identifikasi lapangan untuk memastikan aset PJU mana saja yang bisa dihidupkan kembali atau perlu dipasang baru.

“Kami akan cek semuanya, agar ke depan jalur ini terang dan aman bagi semua,” tutupnya.