Jalan rusak parah di Jalan Trans Kalimantan, Jalan Gubernur Syarkawi yang penghubung Provinsi Kalsel dan Kalteng tidak lagi membuat sopir truk mengeluh, tetapi menjerit, Sabtu (6/2/2021).
sudah sekitar 1 tahun ini Jalan lingkar utara, JalanTrans Kalimantan atau Jalan Gubernur Syarkawi, di Kabupaten Banjar dan Batola rusak parah. Hal itu kemudian diperparah akibat jalan ini digenangi banjir yang cukup lama dan mahalnya biaya penyeberangan di Alalak.
Para pengguna jalan, khususnya para sopir tidak lagi mengeluh tapi menjerit, sebab selain memperlambat waktu sampai, juga mengakibatkan kerusakan, bahkan kecelakaan.
“Untuk melintas di Jalan Gubernur Syarkawi kami harus banyak bersabar dan berdoa agar tidak mobil kami tidak terjebak macet total dan terbalik. Jalannya rusak parah berlobang dan berlumpur,” jelas Abdillah, pengemudi truk tujuan Kota Sampit, Kalteng.
Sopir truk lainnya, Basuni menyatakan, para sopir angkutan barang dan jasa tidak punya alternatif lain, selain menggunakan Jalan Gubernur Syarkawi. Kalaupun ada feri penyeberangan di kawasan Alalak biayanya mahal dan akan menghabiskan biaya angkut lebih besar.
“Ongkos atau upah kami sebagai sopir lebih kecil dari biaya penyeberangan di Alalak itu. Truk biasa saja upah menyeberang sudah Rp 300 ribuan dan harus antri juga, kondisi seperti ini bukan lagi keluhan tapi teriakan hati kami,” ungkapnya.
Terpisah, Syamsul Bahri, warga Desa Pemakuan, Kecamatan Sungai Tabuk menyampaikan, bahwa tidak jarang mobil truk terperosok di Jalan Gubernur Syarkawi. Hal itu menurutnya karena jalan rusak berlobang, hingga membuat mobil truk terbalik.
” Pekan lalu para sopir truk terpaksa menginap di mobil, karena ada mobil terbalik dan menutup jalan, sehingga menjadi pemandangan yang memilukan,” pungkasnya.