Jalan Rusak Puluhan Tahun, Anggota Komisi III DPRD Banjar M Saidi Soroti Penggunaan Dana Desa Pemurus Aluh Aluh
KBK.News, MARTAPURA – Video singkat yang memperlihatkan kondisi memprihatinkan ruas jalan dan jembatan yang rusak parah di Desa Pemurus, Kecamatan Aluh Aluh, Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan, menjadi sorotan publik, Kamis (1/5/2025).
Salah satu video berdurasi 1 menit 40 detik yang direkam oleh seorang perempuan, memperlihatkan secara gamblang betapa rusaknya jalan di desa tersebut kondisi yang disebut-sebut telah berlangsung puluhan tahun tanpa perbaikan dari pemerintah desa maupun Pemerintah Kabupaten Banjar.
Tak tanggung-tanggung, dalam video tersebut, sang perekam menyuarakan langsung keluhannya kepada Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, memohon agar pemerintah pusat turun tangan memperhatikan kondisi warganya yang terabaikan.
Tindakan ini sontak memantik perhatian berbagai pihak, termasuk Anggota Komisi III DPRD Banjar, Muhammad Saidi, yang secara langsung turun ke lokasi. Ia mengakui bahwa kondisi jalan di Desa Pemurus memang sangat memprihatinkan.
“Jalannya memang parah luar biasa rusak, Tapi disisi lain saya menyayangkan mengapa harus langsung ke Presiden? Ini seharusnya bisa diselesaikan di tingkat daerah,” ujar Saidi kepada awak media, Rabu (30/4/2025) siang.
Saidi menyebutkan bahwa pada tahun ini memang ada penganggaran perbaikan jalan sebesar Rp1 miliar dan proyek perbaikan lain yang jumlahnya ia lupa. Namun, sayangnya, jalan yang diviralkan tersebut belum termasuk dalam daftar anggaran perbaikan tahun ini.
Yang menjadi sorotan Saidi adalah tidak adanya inisiatif dari pemerintah desa untuk menggunakan Dana Desa guna melakukan perbaikan ringan.
“Kenapa kerusakan seperti ini tidak diperbaiki dengan dana desa? Mereka bilang tidak ada aturan yang mengharuskan, tapi kalau tidak dilarang dan demi kenyamanan masyarakat, kenapa tidak?” tegasnya.
Ia menegaskan pentingnya transparansi penggunaan Dana Desa dan meminta masyarakat untuk turut memantau anggaran desa ke depannya.
Dari pantauan langsung, Saidi menyebutkan bahwa total kerusakan jalan mencapai 3 kilometer, dengan sekitar 1 kilometer di antaranya dalam kondisi sangat parah. Selain itu, saluran siring juga perlu ditinggikan untuk mencegah banjir berulang.
Saidi berharap agar pada penganggaran tahun depan, Desa Pemurus mendapat prioritas penanganan, apalagi setelah video viral tersebut menyedot perhatian publik secara luas.