KBK.News, MARTAPURA – Jelang Haul ke-218 Syech Muhammad Arsyad Al Banjari (Datu Kalampayan), Polres Banjar menggelar latihan pengamanan untuk mempersiapkan perhelatan haul tersebut, Jumat (12/4/2024).
Haul ke-218 Datu Kalampayan, rencananya akan dilaksanakan di Masjid Tughfaturraghibin, Desa Dalam Pagar Ulu, Kecamatan Martapura Timur, Kabupaten Banjar, pada hari Senin, 15 April 2024.
Latihan pengamanan dipimpin oleh Waka Polres Banjar Kompol Faisal Amri Nasution, yang mewakili Kapolres Banjar AKBP M. Ifan Hariyat Taufik.
Kegiatan pelatihan pengamanan tersebut dihadiri oleh perwakilan panitia haul, perwakilan sukarelawan, pejabat utama Polres Banjar, Para Kapolsek jajaran Polres Banjar dan Para Perwira Polres Banjar selaku perwira pengawas dan pengendali kegiatan di lapangan.
Turut hadir juga perwakilan petugas yang terlibat pada pengamanan Haul Datu Kelampayan pada 15 April 2024 meliputi Ring I (lokasi acara), Ring II (lokasi parkir) dan Ring III (Jalur masuk dan kembali para Jamaah).
Kegiatan pengamanan haul datu kelampaiyan akan melibatkan beberapa unsur, terdiri dari unsur TNI-Polri, kemudian Dishub, BPBD, Dinas PUPR, Satpol PP, Damkar, SAR, serta para sukarelawan dari komunitas-komunitas yang ada di Kabupaten Banjar Kalimantan Selatan.
“Dalam rangka mendukung Pengamanan Haul ke-218 Datu Kelampayan nanti, kami akan turunkan dua pertiga kekuatan personel,” ujar Wakapolres Banjar Kompol Faisal Amri Nasution.
Polres Banjar juga mengimbau kepada seluruh jemaah yang akan menghadiri kegiatan haul ke 218 Datu Kelampayan, nantinya agar tetap mematuhi peraturan lalu lintas dan arahan dari para petugas di lapangan, baik yang melalui jalur darat maupun jalur sungai.
“Tempati kantong-kantong parkir yang telah disediakan dengan rapi dan tertib, sehingga memudahkan saat akan kembali. Pastikan juga kendaraan dalam keadaan dikunci stang atau ada tambahan kunci ganda. Diingat betul tempat parkirnya, bila perlu catat nomor HP petugas parkir atau pos setempat.” jelasnya.
Kemudian, jemaah supaya memastikan pula bahwa sebelum meninggalkan rumah, alat-alat yang berhubungan dengan listrik dimatikan, pintu dan jendela dikunci.
“Pada saat jemaah akan pulang atau kembali agar menggunakan jalur yang sama saat datang. Hal itu untuk mengantisipasi dan mencegah terjadinya kemacetan, baik yang datang dari arah Kota Banjarbaru, Hulu Sungai, Kota Banjarmasin, Kabupaten Barito Kuala dan daerah sekitarnya,” paparnya.
“Sedangkan kepada para Pedagang Kaki Lima (PKL) agar tidak menempati badan jalan atau bahu jalan, mengingat jalur pada lokasi haul sangat sempit,” tutupnya.