MARTAPURA – Dinas Pertanian Kabupaten Banjar, memastikan pengawasan kesehatan hewan diperketat di tengah fenomena penyebaran virus penyakit kulit berbenjol atau lumpy skin disease (LSD).
Hal tersebut disampaikan oleh Pelaksana Harian (Plh) Kepala Bidang (Kabid) Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner Dinas Pertanian Kabupaten Banjar, M Akbar Susanto.
Akbar mengatakan pihaknya telah mengerahkan petugas untuk mengecek kesehatan hewan di sentra peternakan dan lapak-lapak penjualan hewan kurban di Kabupaten Banjar.
” Sudah sekitar satu bulan yang lalu hingga sekarang kita masing keliling ke pengepul-pengepul penjual hewan. Kita lakukan pemeriksaan, kalau ada yang perlu dilakukan pengobatan kita lakukan pengobatan. Agar hewan yang dijual tetap vit,” ujarnya, Senin (26/6/2023).
Dirinya menyebutkan untuk jumlah ketersediaan hewan kurban di Kabupaten Banjar tahun ini berjumlah sebanyak 4.006 ekor.
” Jumlah itu terdiri dari sapi sebanyak 2.496 ekor, kerbau 2 ekor, kambing 1.498 ekor, dan domba 10 ekor,” sebutnya.
Sementara itu, Bagas Prasetyo, salah satu penjual hewan kurban asal Martapura ini mengatakan, hingga kini permintaan konsumen terhadap hewan kurban sudah mulai banyak.
“ Untuk permintaan tahun ini dengan tahun kemarin lebih banyak tahun sekarang. Perkiraan, tahun kemarin permintaannya hanya sekitar 35 ekor sapi. Kalau sekarang yang sudah laku terjual 25 ekor,” bebernya.
Bagas memprediksi pemesanan akan terus bertambah sampai dengan H-3 Iduladha, dan jenis yang paling diminati oleh pembeli adalah sapi dari Pulau Bali.
“ Untuk Harga tertinggi dibandrol seharga Rp23 juta untuk 100 kilogram. Terendah sekitar Rp15,5 juta,” pungkasnya.