KBK.News, MARTAPURA – Dinas Pertanian (Distan) Kabupaten Banjar, menjelang Hari Raya Idul Adha 1445 H, melakukan berbagai persiapan berupa pemantauan terhadap hewan kurban, dengan mengecek kesehatan dan jumlah stok hewan kurban, Kamis (13/6/2024).
Hal tersebut disampaikan oleh Kepala Bidang (Kabid) Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner, Dinas Pertanian Kabupaten Banjar Drh Lulu Vila Vardi.
Ia menyampaikan bahwa hewan kurban harus selalu dipantau dikarenakan dua hal, yakni pertama terkait keamanan pangan, artinya keamanan pangan karena akan dikonsumsi oleh manusia.
“Kemudian yang kedua terkait kesehatan hewan itu sendiri. Di dunia kesehatan masyarakat veterener ada dikenal namanya produk hewan atau daging ASUH (aman, sehat, utuh dan halal),” ujar Lulu Vila Vardi.
“Aman dalam artian tidak menimbulkan penyakit, sehat artinya daging yang dihasilkan harus bebas dari penyakit, utuh adalah tidak bercampur misalnya ada daging A dicampur dengan daging B, kemudian halal artinya pelaksanaan penyembelihannya harus dilaksanakan secara syariat islam atau halal,” lanjutnya lagi.
Ia juga memastikan bahwa sudah hampir semua hewan kurban sudah divaksin Penyakit Mulut dan Kuku (PMK), mulai dari satu kali, hingga sampai tiga kali vaksin.
“Untuk vaksin PMK, hampir semua nya sudah di vaksin, karena ini program vaksinasi PMK yang di lakukan masif dan di lakukan seluruh negeri,” bebernya.
Lulu menambahkan, pada tahun 2024, jumlah ketersediaan hewan kurban di Kabupaten Banjar mengalami kenaikan 30 persen.
Sementara, Dari data tahun 2023 ketersedian sebanyak 2.468 ekor terdiri dari 1.695 sapi, 773 kambing/domba. Data tersebut didapat dari para pedagang, petani, yang menjual hewan kurban termasuk dari pasar hewan.
“Pada 2024 ini ketersediaannya menjadi 3.501 yang membuktikan kesadaran masyarakat untuk ibadah kurban cukup tinggi,” tutupnya.