KBK.News, MARTAPURA – Menjelang Hari Raya Idul Adha 1445 H, penjual hewan kurban di Kabupaten Banjar keluhkan banyaknya sapi impor yang masuk ke daerah, Kamis (6/6/2024).
Keluhan tersebut disampaikan oleh salah satu peternak hewan kurban (sapi dan kambing) di Desa Cindai Alus, Kecamatan Martapura, Kabupaten Banjar, Heru Gustiawan. Ia selaku peternak lokal mengaku keberatan jika pemerintah kebanyakan impor sapi dari luar.
“Tentu saja, meskipun penjualan sapi di tempat saya meningkat dibanding tahun sebelumnya, peternak di daerah lain mengalami penurunan karena overloadnya sapi impor yang bersaing di pasar lokal,” ucap Heru.
“Dan, yang pasti saya berharap agar pemerintah daerah dapat membatasi jumlah sapi impor yang masuk ke daerah mereka menjelang Idul Adha untuk mendukung peternak lokal,” lanjutnya lagi.
Overloadnya sapi impor di daerah, beber Heru, dapat berakibat turunnya jual sapi lokal, terlebih masih banyak sapi lokal yang belum terjual.
Ia menambahkan, untuk penjualan sapi di peternakannya sendiri, ia menyebutkan telah menjual 30 ekor yang telah dipesan oleh konsumen menjelang hari raya kurban.
“Hingga hari ini, sudah ada 30 ekor sapi yang dipesan oleh konsumen di tempat saya,” bebernya.
Heru juga membeberkan bahwa sapi Bali dan Limosin menjadi jenis sapi yang paling banyak diminati menjelang Idul Adha.
“Harga sapi Limosin berkisar antara Rp 25 hingga Rp 30 juta, sedangkan sapi Bali dibanderol mulai dari Rp16 hingga Rp22 juta tergantung ukuran dan bobotnya,” tutupnya.