Video Aliansi Anti Money Politics Kalsel Kecam Aksi Oknum Tak Dikenal Yang Menolak Pemilu Yang Bersih Di PSU Pilgub Kalsel Dengan Merusak Ajakan Politik Cerdas Tolak Politik Uang, Sabtu (22/5/2021).
Perlawanan masyarakat terhadap politik uang dalam pemungutan suara ulang (PSU) Pilgub Kalsel 2020 mendapat tantangan baru dari oknum-oknum tidak bertanggung jawab. Hampir seluruh spanduk-spanduk peringatan terhadap bahaya politik uang dicabuti dan dirusak oleh orang tak dikenal.
Video Spanduk Anti Politik Uang Yang Di Rusak Di Daerah Kecamatan Mataraman, Kabupaten Banjar
Terkait pengrusakan spanduk tersebut, Ketua Aliansi Money Politics Kalsel, Ahmad Syarif mengaku sangat menyesalkannya. Sebab, tujuan pemasangan spanduk Tolak politik uang tersebut bertujuan untuk membantu Bawaslu, KPU dan masyarakat agar terciptanya pesta demokrasi bersih dan akan melahirkan pemimpin yang juga bersih.
“Melalui momentum PSU Pilgub Kalsel 2020 ini, kami dari Aliansi Anti Money Politics Kalsel berupaya memberikan pendidikan. Politik yang cerdas dengan menolak suap berupa politik uang. Cara-cara politik kotor dengan politik uang dan curang akan merusak demokrasi dan melahirkan pemimpin yang tidak berkualitas serta tidak berintegritas,” jelasnya.
Menurut Syarif, pemasangan spanduk melawan dan menolak politik uang secara swadaya oleh masyarakat merupakan bagian dari partisipasi publik dalam pengawasan PSU. Hal ini selaras dengan motto Bawaslu” Bersama Rakyat Awasi Pemilu”.
Peristiwa pencabutan spanduk “Tolak Politik Uang” ungkap tokoh pemuda Kabupaten Banjar ini menimbulkan pertanyaan. Misalnya, mengapa ada pihak sangat ketakutan dengan niat baik untuk mencerdaskan masyarakat dalam berpokitik dengan menolak politik uang?
“Pesan di dalamnya sangat baik, memberikan perlawanan terhadap praktik politik uang yang menjadi cikal-bakal bencana bagi warga. Harusnya didukung bersama. Ini justru dicabut dan dirusak, bahkan dilaporkan ke Bawaslu oleh oknum yang diduga dari tim salah satu Paslon yang berkamuflase mengatasnamakan warga,” tegasnya.
Syarif juga memperingatkan kepada oknum yang mencabut spanduk-spanduk tolak politik uang agar tidak memancing potensi gesekan yang terjadi di masyarakat. Karena semangat menolak politik uang adalah kehendak rakyat, dan juga program terencana yang telah dan sedang dilaksanakan oleh jajaran Bawaslu dari tingkat hingga ke daerah. Setiap pesan tolak politik uang yang tersebar ke masyarakat adalah bentuk peran serta masyarakat untuk mengawasi pemilu.
“Jangan lakukan tindakan yang arogan dengan mencabut dan merusak spanduk tolak politik uang. Jika ketahuan, tidak mustahil bisa memunculkan gesekan dan keributan di tengah masyarakat,” tuturnya.
Syarif menyatakan niat baik tentu tidak disukai oleh oknum-oknum yang berniat tidak baik terhadap politik yang bersih di PSU Pilgub Kalsel 2020.
” Kami mendengar ada yang melaporkan ke Bawaslu spanduk anti politik uang dengan tulisan ‘Ambil Duitnya, Jangan Cucuk Orangnya’ dengan alasan tidak masyarakat resah. Padahal kalau memang bersih kenapa jadi risih,” pungkasnya.
Foto dan Video : Istimewa