KBK.News, MARTAPURA – Polres Banjar mengimbau kepada masyarakat yang ingin menghadiri peringatan haul ke-20 untuk waspada terhadap tindak kejahatan, Selasa (31/12/2024).
Hal tersebut dikarenakan sebelumnya seorang pria asal Bogor, Provinsi Jawa Barat, yang merupakan salah satu jemaah haul ke-20 Abah Guru Sekumpul menjadi korban penipuan dan pencurian Handphone dan sudah melapor ke Unit Pidum Polres Banjar.
Dari informasi yang didapatkan KBK.News, kejadian yang menimpa korban bernama Raja Ahmad Sopiandi (21) tersebut terjadi pada tanggal 23 Desember 2024 yang lalu.
Kejadian tersebut diketahui terjadi disaat seorang pelaku yang mengaku-ngaku sebagai relawan Sekumpul dengan modus ingin membantu korban, meminjam handphone milik korban, dan tak kunjung dikembalikan hingga saat ini.
Kapolres Banjar, AKBP M Ifan Hariyat, melalui Kanit Pidum, Ipda Rizky Febrianto, menyampaikan bahwa pihaknya sudah menerima aduan dari korban terkait kasus tersebut.
“Sampai sekarang kami masih melakukan lidik, karena baru hari ini beliau melapor. Dan sampai saat ini pelaku kita cari tau biodatanya,” ujar Kanit Pidum Polres Banjar, Ipda Rizky Febrianto kepada KBK.News, Selasa (31/12/2024) siang.
Oleh karena itu, lanjut Ipda Rizky, menjelang kegiatan peringatan momen 5 rajab yang diperkirakan akan dipadati jemaah, ia mengimbau agar jemaah selalu waspada terhadap tindak kejahatan.
“Kami berharap masyarakat untuk terus waspada, jangan beri celah kepada pelaku kejahatan, dan apabila sudah terjadi tindak kejahatan kami siap membantu, dan siap melayani masyarakat,” imbaunya.
Kronologis :
Dikutip dari Klikalsel.com, Raja Ahmad Sopiandi (21) di salah satu rumah warga di Kelurahan Keraton, dalam keterangannya kejadian tersebut telah terjadi pada Senin (23/12/2024) di sekitar pukul 06.00 Wita di daerah Tanjung Rema Darat.
“Kami di depan showroom motor itu saat rebahan ada yang bangunin (pelaku, red) sambil bertanya dari mana, dan mengaku kasihan melihat saya tidur di luar hingga bertanya sudah sarapan atau belum,” ceritanya, Selasa (31/12/2024).
Lajut Raja, dirinya juga ditanya apakah memiliki uang kepada pelaku, namun ia jawab tidak memiliki, karena haya modal nekat dan satu buah handphone saja. Singkat cerita lelaki yang tidak dikenal ini kemudian mengajak Raja untuk mencari penginapan dan mengaku akan membayarkan sewanya.
Setelah berbincang panjang, Raja bersama dengan temannya diajak berjalan kaki menuju ke Taman Sekumpul, hingga pelaku sempat mengaku bahwa dirinya adalah relawan dari Tim Induk Sekumpul, serta diamanahi untuk membagikan uang kepada para jemaah yang datang dari jauh.
“Bahkan ia juga mengaku orang yang merawat anak Abah Guru Sekumpul waktu kecil, lelaki ini selain menjanjikan saya penginapan juga menjanjikan uang Rp1,5 juta untuk saya,” ucap Raja yang membuat dirinya yakin.
Melewati perbincangan panjang, Raja kemudian diajak untuk mencari ATM untuk mengambil uang yang dijanjikan, namun teman korban disuruh untuk kembali ke tempat pertama bertemu.
“Tapi ketika mencari ATM itu seperti muter-muter (ke arah jalan Pendidikan, ke Gang Swardi hingga ke Lapas Anak, red) dan saat itu handphone saya sudah berindah tangan ke dia untuk nelpon teman katanya,” tuturnya.
Ketika berada di sekitar Lapas Anak, pelaku berdalih ingin mengambilkan uang yang dijanjikan kepada korban dan meminjam hp untuk didaftarkan nomernya ke Tim Induk Sekumpul guna bisa mencairkan uang yang dijanjikan.
“Handphone saya kemudian di pinjam lagi oleh orang ini (pelaku, red) dengan alasan ingin menghubungi temannya bahkan pelaku juga sempat meminta untuk dihilangkan sandi handphone saya, dan disuruh nunggu di daerah Pintu Air, saya disuruh berdiri di depan karena temannya ingin menjemput,” bebernya.
Sejurus kemudian, pelaku langsung menghilang membawa handphone milik korban. Bahkan Raja mengaku salah satu warga di sana mengenali pelaku, namun tidak yakin jika yang bersangkutan melakukan hal tersebut.
Namun dari rekaman CCTV yang didapat yang terpasang di beberapa rumah warga, nampak memperlihatkan korban dan pelaku tengah berjalan bersama sebelum kejadian.
Tidak tinggal diam, Raja ditemani dengan relawan haul juga telah melaporkan kejadian tersebut ke Mapolsek Martapura, namun laporan tidak bisa diproses karena kotak handphone yang tidak dibawa korban.
“Semalam sudah lapor, tapi katanya laporan ini diterima tapi tidak di online kan, karena tidak ada boks dan saksi saya menyerahkan handphone itu kepada pelaku,” bebernya.
Saat ini Raja ditampung oleh salah satu warga di Kelurahan Keraton dan dipenuhi kebutuhan hidupnya hingga haul selesai.
Selain kejadian yang menimpa Raja, pelaku juga melakukan aksi yang sama kepada salah seorang jemaah di sekitar Al Karomah, dengan modus yang sama untuk menipu korbannya namun sempat dihentikan oleh pihak Al Karomah.
“Selain saya, ada juga teman saya yang hampir kena di sekitar Al Karomah, namun tidak sempat diambil barang barang, tapi pelaku sama itu juga,” pungkasnya.