Site icon Kantor Berita Kalimantan

Jembatan Penghubung Desa Pingaran Rampung Dibangun PUPR Banjar

MARTAPURA – Jembatan Penghubung Di Desa Pingaran Ilir di Kecamatan Astambul, Kabupaten Banjar telah selesai dibangun dan bisa digunakan warga, Rabu (13/4/2022).

Jembatan yang menghubungkan antara RT 07 dan RT 03 di Desa Pingaran Ilir yang ambruk akibat terjangan tumpukan material yang hanyut saat banjir pada Bulan Januari lalu, kini sudah dapat dilintasi kembali.

Jembatan yang biasanya disebut warga sekitar dengan sebutan ‘Jembatan Pulau’ tersebut telah dibangun kembali oleh Dinas Pekerjaan Umum Penataan Ruang dan Pertanahan (PUPRP) Kabupaten Banjar. Badan jembatan yang membentang sepanjang 70 Meter tersebut dibuat agak lebih tinggi dari sebelumnya di atas permukaan air Sungai Martapura, untuk mencegah kejadian serupa.

Selanjutnya untuk konstruksi badan jembatan masih sama dengan jembatan sebelumnya, yakni menggunakan konstruksi kayu Ulin sebagai tiang penyangga.

Kepala desa Pingaran Ilir, Ahmad Zaini mengatakan, meskipun jembatan telah rampung dikerjakan, tetapi pengendara yang melintas tetap ada batasan muatan.

“Seperti bentor, kalau membawa muatan berat, semisal 200 biji buah kelapa, maka akan kita larang,” ujarnya, Rabu (13/4/2022), pagi

Pembangunan kembali jembatan ini, beber Zaini, telah diselesaikan pada Bulan Maret 2022 lalu, dan jembatan tersebut masih bersifat sementara.

“Memang untuk konsep jembatan ini masih sama, yakni berbahan kayu Ulin dengan lebar badan jembatan kurang lebih 1,5 Meter. Tapi untuk badan jembatannya dibuat lebih tinggi sekitar 1 meter di atas permukaan air sungai dibanding jembatan sebelumnya. Jembatan ini kabarnya hanya sementara,” ungkapnya.

Sedangkan untuk bangunan jembatan secara permanen, lanjut Ahmad Zaini, kabarnya akan di kerjakan Balai Wilayah Sungai.

Rampungnya pembangunan jembatan di Desa Pingaran ini dibenarkan Adistya Putri, Kepala Bidang (Kabid) Bina Marga Dinas PUPRP Kabupaten Banjar.

“Namun kami baru mengusulkan ke BWS. Konsep badan jembatan kami tinggikan, agar tumpukan meterial yang hanyut terbawa arus sungai tidak menyangkut lagi. Sedangkan besaran dana yang kami gunakan kurang lebih Rp200 Juta,” pungkasnya.

Exit mobile version