Jumat Agung dan Istana Intan Kesultanan Banjar
Jumat , 11 Muhararam atau 23 Nopember merupakan Jumat Agung Bagi Kesultanan Banjar , sebab dihari tersebut mulai diletakan baru pertama pembangunan Istana Kesultanan Banjar yang sudah lama hilang ditelan waktu dan sejarah peperangan di tanah Banjar.
Sultan Muda Kesultanan Banjar Sultan H Khairul Saleh nampak sangat bersemangat dalam membangun istana Kesultanan Banjar
, sebab ia punya tekad yang kuat membangkitkan budaya dan sejarah Banjar sehingga mendatangkan banyak manfaat bagi masyarakat dan generasi muda di kalimantan Selatan.
Menurut Sultan Muda Kesultanan Banjar, dengan dibangunnya Istana Kesultanan Banjar, maka ia akan dijadikan salah satu ikon budaya masyarakat Banjar, pusat pelestarian dan pengembangan untuk kemajuan kebudayaan Banjar. Dan Sultan H. Khairul Saleh menegaskan pembangunan Istana Kesultanan Banjar merupakan perwujudan dari dukungan Terhadap Undang- undang dan Peraturan Pemerintah tentang menghidupkan kembali Budaya Nusantara yang terancam punah akibat globalisasi sekarang.
Setelah meletakan batu pertama pembangunan Istana Kesultanan Banjar , Sultan H. Khairul Saleh mengatakan ia akan memberi nama Istana Kesultanan Banjar ” Istana Intan” sebab menurutnya nama tersebut sangat cocok dengan gelar kota Martapura sebagai kota Intan dimana Istana tersebut berdiri, kemudian Intan sebuah perlambang agung , mulia dan kuat. selain itu kata Kata Sultan , nama Istana Intan bisa diterima semua pihak.
Apresiasi Masyarakat
Masyarakat memberikan apresiasi yang besar atas niat dan usaha Kesultanan Banjar yang membangkitkan kembali nilai- nilai Budaya luhur adat Kesultanan Banjar dan juga adat istiadat masyarakat Banjar. Salah seorang tokoh masyarakat yang mantan pejuang asli dari kota Martapura Abdul Kadir Bukhori (80 tahun) mengatakan perlu menunggu 150 tahun hingga sekarang barulah ada kebangkitan Kesultanan Banjar yang bertujuan mulia membangkitkan budaya masyarakat dan adat banjar yang terkenal sangat islami.
Bukhori juga memebrikan Apresiasi dan penghargaan terhadap Usaha Kesultanan Banjar tersebut, khususnya Sultan H. Khairul Saleh sebab ia tidak menggunakan dana pemerintah dalam membangun Istana Intan dan menggelar Milad Kesultanan. Menurutnya memang begitulah seorang Sultan yang baik bertindak dan bersikap.***** Syahminan