Kantor Berita Kalimantan

Jumlah Ikan Semakin Turun di Sungai Martapura

Martapura – Setiap hari nelayan di Sungai Martapura Kabupaten Banjar  mencari nafkah dengan mencari ikan air tawar.  Namun, setiap tahun penghasilan mereka semakin menurun akibat minimnya hasil tangkapan (11/03/2018).

Kalau anda melintas di Jalan Martapura Lama di Kawasan Kecamatan Martapura Barat, tepatnya di Bantaran Sungai Martapura mungkin biasa melihat sebagian nelayan yang lagi asyik mencari ikan di sungai tersebut.  Ada yang memancing, memasang lukah atau menjala (Malunta), dan alat tangkap ikan lainnya.

Di kawasan ini seringkali terpantau adalah iring-iringan perahu para nelayan yang jumlahnya sekitar 10 perahu dan melakukan penangkapan ikan dengan menggunakan alat penangkapan jenis jala atau yang dalam Bahasa Banjar disebut Lunta. Para nelayan ini sebagian besar berasal dari Desa Keliling Benteng, Kecamatan Sungai Tabuk dan berbatasan langsung dengan Kecamatan Martapura Barat,  Kabupaten Banjar.

Para nelayan tradisional ini berangkat pagi hari dari desa mereka dan ditarik perahu motor,hingga sampai Kampung Melayu dan Pekauman di Martapura.  Selanjutnya mereka mengikuti aliran atau arus Sungai Martapura sambil menangkap ikan dengan melemparkan jala secara bersamaan atau berjamaah.

Ahmad salah seorang nelayan tradisional mengatakan, hasil tangkapan ikan air tawar di Sungai Martapura semakin tahun semakin menurun. Namun, ia tidak mengetahui penyebab pastinya,dan hanya menduga kualitas air Sungai Martapura sudah semakin menurun dan bahkan sudah tercemar.

“Aktivitas penangkapan ikan dengan cara menyetrum dan penggunaan zat beracun menjadi penyebab utama berkurangnya jumlah ikan dan udang,” ujarnya.

Menurutnya dulu ia dan para nelayan lainnya seringkali berhasil menangkap ikan sungai, seperti Pipih, Sanggang, Lampam, Tilan, Rio, bahkan Bakut, Baung, Udang Galah, Kalui dan lainnya. Tetapi sekarang ikan jenis air tawar tersebut sangat jarang berhasil tertangkap, bahkan Ikan Bakut hampir punah.

Dengan minimnya hasil tangkapan tersebut jelas Ahmad sangat berdampak pada menurunnya pendapatan para nelayan tradisional yang menangkap ikan di Sungai Martapura.

“Kalau hanya mengandalkan dari menangkap ikan disini, kami tidak bisa bertahan hidup, dan untungnya kami juga bertani dengan menanam sayur dan bercocok tanam padi,” pungkasnya.

Editor   : Syach
Penulis : Syach

Exit mobile version