KBK.News, RANTAU –Juni ini menjadi bulan berdarah di Kalimantan Selatan. Dalam hampir dua pekan terakhir, sederet kasus kekerasan terjadi di berbagai daerah, bahkan hingga merenggut nyawa.

Rangkaian perkelahian brutal—mulai dari duel maut hingga pengeroyokan—terus bermunculan dan memicu keprihatinan publik.

Terbaru, insiden sadis terjadi di Kabupaten Tapin yang menewaskan seorang pemuda bernama Yusuf Al Fayyadh.

Informasi yang dihimpun, korban ditemukan warga sudah tak bernyawa di Jalan Hauling Batu Bara Kilometer 94, Desa Pulau Pinang Utara, Kecamatan Binuang, Jumat (13/6/2025) sekitar pukul 01.30 Wita.

Tubuh Yusuf bersimbah darah dengan luka parah di belakang kepala, pelipis, dan tangan kirinya.

Kepolisian segera menerima laporan dari warga dan bergerak cepat ke lokasi kejadian.

Satreskrim Polres Tapin bersama Unit Reskrim Polsek Binuang mengamankan Tempat Kejadian Perkara (TKP) dan menyita sejumlah barang bukti, di antaranya sebilah parang yang diduga digunakan pelaku dan pakaian korban yang berlumuran darah.

BACA JUGA :  Dimas Kanjeng Bebas Bersyarat, Kembali Pimpin Padepokan

Tak butuh waktu lama, polisi berhasil mengidentifikasi pelaku.

Melalui pendekatan persuasif terhadap keluarga, tiga pemuda masing-masing berinisial MT alias Upik (18), S alias Icap (18), dan MH alias Hafis (18), semuanya warga Desa Pulau Pinang Utara, akhirnya diserahkan langsung oleh orang tua mereka ke Polsek Binuang sekitar pukul 23.00 Wita, di hari yang sama.

“Ketiganya telah diamankan dan kini menjalani proses hukum lebih lanjut,” ujar Kasi Humas Polres Tapin, Iptu Yudhis, Sabtu (14/6/2025) kepada wartawan.

Ia menambahkan bahwa para pelaku dijerat Pasal 340 KUHP tentang pembunuhan berencana, dengan ancaman maksimal hukuman mati.

Adapun motif pembunuhan diduga karena dendam. “Korban sering memarahi para pelaku saat bekerja, yang akhirnya menimbulkan sakit hati dan berujung pembunuhan,” tutupnya.

Kematian Yusuf menambah daftar panjang korban kekerasan di Kalsel bulan ini.

Sebelumnya, sejumlah kasus duel dan pengeroyokan juga terjadi di Banjarmasin, Banjarbaru, dan Batola.