Jurnalis Peliput Berita Ditengah Wabah Virus Corona Terancam Resiko Besar Terpapar Dan Memaparkan Ke Orang Lain Luput Dari Perhatian (19/4/2020).
Berprofesi sebagai jurnalis atau wartawan yang bertugas meliput wabah virus corona atau pandemi Covid-19 sangat rawan terpapar virus yang berbahaya ini. Padahal jurnalis harus melihat langsung fakta di lapangan agar berita yang disampaikan sangat objektif dan valid atau A1 dengan resiko rentan terinfeksi.
Lalu bagaimana dengan keamanan dan kesehatan jurnalis di lapangan ? Pertanyaan inilah yang harus disikapi pimpinan media dan juga jurnalis itu sendiri dengan bijak. Di daerah, khususnya di Kalsel memang belum ada kabar jurnalis yang terpapar virus corona.
Pertanyaannya apakah harus menunggu jurnalis terpapar dan meninggal dunia seperti yang terjadi di daerah lain agar jurnalis di Kalsel lebih hati-hati. Sebab, sampai sejauh ini perhatian terhadap para jurnalis masih jauh dari yang seharusnya, misalnya belum ada pemeriksaan rapid test terhadap mereka.
Karena tidak ada atau belum ada jurnalis di Kalsel yang memeriksakan dirinya atau diperiksa dengan rapid test seperti di daerah lain, sehingga tidak dketahui ada yang terpapar atau tidak. Kalau ada jurnalis yang terpapar, tetapi ia tidak tahu, maka otomatis ia akan memaparkan lagi ke orang lain, minimal rekan kerja atau keluarga.
[penci_related_posts title=”Berita Menarik Lainnya Klik Saja Dibawah Ini” number=”5″ style=”grid” align=”none” displayby=”recent_posts” orderby=”random”]
Persoalan lainnya yang dihadapi jurnalis selain kesehatan dan keamanan, yakni yang berdampak pada ekonomi mereka. Apalagi honor atau gaji jurnalis di daerah masih jauh dari cukup atau hidup layak.
Terlepas dari semua itu, penting sekali agar jurnalis punya pilihan yang lebih bijak daripada sekedar mencari berita, yakni menjaga keselamatan diri dan kesehatan.
[sliders_pack id=”24564″]
Foto : International Press Intitute