Dinas Kesehatan Kabupaten Banjar mengeluarkan surat edaran keseluruh rumah sakit dan puskesmas untuk waspada terhadap potensi penyebaran virus corona (29/1/2020).
Ancaman penyebaran virus corona yang kini sedang mewabah di Wuhan, Cina dan sebagian sudah menular ke sejumlah negara di dunia menjadi perhatian serius Kementerian Kesehatan RI. Perhatian ini selanjutnya diteruskan kepada seluruh dinas kesehatan di seluruh Indonesia, termasuk juga Dinas Kesehatan Kabupaten Banjar.
Menindaklanjuti hal tersebut Dinas Kesehatan Kabupaten Banjar mengeluarkan surat edaran kepada seluruh rumah sakit dan puskesmas yang ada di wilayahnya. Hal ini disampaikan Kholdani yang mewakil Kadinkes Banjar pada jumpa pers di Martapura (29/1/2020).
“Menanggapi hal itu, Dinkes Banjar telah menyurati dan memberikan imbauan kepada seluruh rumah sakit termasuk 24 puskesmas,” jelas Kholdani.
Pada kesempatan ini Kabid Kesmas Dinkes Banjar Rahimayanti menyampaikan himbauan agar pada saat Haul ke-15 nanti para jamaah menggunakan masker untuk pencegahan tertular virus corona. Sabab menurutnya pada saat itu ratusan ribu atau jutaan jamaah dari berbagai daerah, bahkan dari luar negeri datang guna menghadiri haul.
“Kita harapkan agar para jamaah haul nantinya menggunakan masker untuk antisipasi agar tidak tertular virus corona,” ujarnya.
Rahimayanti juga menegaskan, sekarang ini di Kabupaten Banjar belum ada suspect virus corona. Ia berharap masyarakat tidak panik, tetapi perlu waspada.
“Suspect virus corona memiliki ciri dan gejala demam tinggi, flu, batuk-batuk kering hingga sakit di saluran pernafasan. Jika fatal bisa menyebabkan kematian,” pungkas Rahimayanti.
Sebagian WNI seperti para mahasiswa yang sedang belajar di Wuhan, China terisolasi dan belum bisa pulang ke Indonesia. Terkait hal tersebut Pemerintah Indonesia berupaya untuk menuangkannya ke tanah air.
Upaya untuk memulangkan WNI dari daerah yang merebaknya virus corona mendapat dukungan dari rakyat Indonesia. Langkah yang diambil Pemerintah Indonesia juga telah dilakukan Amerika Serikat, Jepang, Srilanka dan lainnya.
Berdasarkan laporan dari Pemerintah China, sudah lebih 100 korban terinfeksi virus corona telah meninggal. Diperkirakan jumlahnya akan terus bertambah, karena masih banyak yang sedang dirawat.