Site icon Kantor Berita Kalimantan

Kalbar Targetkan Medali Emas Cabor Renang Peparnas XVI Papua

Sentani – Pelatih renang Kalimantan Barat (Kalbar) Juanda yakin para atletnya bisa mendulang medali di Pekan Paralimpik Nasional (Peparnas) XVI Papua, Sabtu (6/11/2021). 

Pada cabang olahraga (cabor) renang, jelas dia, Kalimantan Barat menargetkan perolehan medali lebih banyak dibandingan saat Papernas 2016 di Jawa Barat.

“Target Kalbar memperbaiki Peparnas 2016 di Jawa Barat dengan delapan medali emas, lima perak dan tiga perunggu,” kata Juanda ketika ditemui InfoPublik saat melatih para atletnya di venue Akuatik Center Lukas Enembe Jayapura, Sabtu (6/11/2021).

Kalimantan Barat menurunkan 12 perenang. 11 perenang putra dan satu perenang putri. Para atlet turun di beberapa klasifikasi diantaranya, S5, S6, S7, S8, S9, S10 dan S14.

“Untuk perenang putrinya kita turunkan di S10,” ujar dia.

Renang menjadi satu di antara 12 cabang olahraga yang akan dilombakan pada Peparnas XVI Papua. Perlombaan akan dimulai 8 November 2021 di Akuatik Center Lukas Enembe Jayapura.

Khusus renang pada Peparnas Papua, atlet yang akan tampil terbagi empat kategori yang menjadi dasar klasifikasi.

Pertama, atlet yang mengalami hambatan fisik dan terdapat tujuh klasifikasi meliputi S4, S5, S6, S7, S8, S9, dan S10.

Kedua, atlet yang mengalami hambatan penglihatan yang diklasifikasikan menjadi tiga, yakni S11, S12, dan S14.

Sedangkan untuk atlet yang masuk klasifikasi S13 memiliki gangguan penglihatan paling sedikit yang memenuhi syarat olahraga Paralimpiade. Mereka memiliki ketajaman visual tertinggi dan atau bidang visual dengan radius kurang dari 20 derajat.

Ketiga, atlet yang memiliki hambatan intelektual dan mereka masuk klasifikasi S14. Perenang S14 memiliki gangguan intelektual yang biasanya menyebabkan atlet mengalami kesulitan dalam mengenali pola, sekuensing, dan memori, atau memiliki reaksi yang lebih lambat yang berdampak kepada kinerja olahraga secara umum.

Keempat, atlet yang memiliki hambatan pendengaran dan mereka masuk klasifikasi S15. Atlet memiliki gangguan pendengaran minimal 55 Db.

Atlet Elite dan Nasional

Merujuk pada Technical Handbook (THB) Peparnas Papua, atlet yang akan bersaing dalam lomba renang juga dibagi menjadi dua kelompok yakni atlet elite dan atlet nasional.

Atlet elite adalah mereka yang pernah mengikuti ajang besar baik single event maupun multievent seperti ASEAN Para Games, Asian Para Games dari edisi 2005 hingga 2018.

Khusus atlet elite, Komite Paralimpiade Nasional (NPC) Indonesia dan PB Peparnas menerapkan kebijakan pembatasan nomor lomba, yakni atlet hanya boleh mengikuti satu nomor lomba dari dua pilihan nomor lomba.

Sementara atlet nasional adalah kelompok atlet yang belum pernah mengikuti ajang internasional dan maksimal boleh mengikuti tiga nomor lomba.

Pembatasan nomor lomba untuk atlet elite ini dilakukan sebagai upaya menjaga regenerasi. Atlet elite seperti perenang Jendi Pangabean mengaku tak keberatan dengan kebijakan pada Peparnas Papua ini.

Foto: Pelatih renang Kalimantan Barat (Kalbar) Juanda sedang melatih atlet para renang Kevin Ode Natama di Akuatik Center Lukas Enembe Jayapura, Sabtu (6/11/2021)/ Amiriyandi InfoPublik.

Sumber : infopublik.id

Exit mobile version